Gabriel terdiam sesaat setelah mendengar ucapan Ana. Tatapan mata biru itu berubah menjadi sendu. "Kenapa ku tak bilang padanya jika kalian hanya akan bertemu 3 kali lagi"
Gadis itu membelalakkan matanya begitu mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Gabriel. Raut wajahnya berubah lebih serius. Helaan nafas terdengar setelahnya. "Memang harusnya begitu kan, Iblis macam apa aku yang berteman dengan manusia" tawa Ana terdengar dipaksakan.
Tak banyak bicara, Gabriel merentangkan sayapnya menyelimuti tubuh mungil Ana.
"Apa yang kau lakukan ?!" Ana memberontak dalam dekapan sayap putih Gabriel.
"Aku tahu kau membutuhkannya, diam saja. Setelah ini kau bebas memaki ku sesukamu" jawab Gabriel tanpa ekspresi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com