webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Adolescente
Classificações insuficientes
321 Chs

Misi, Failed

"Neng, Aa sama Farhan pergi dulu, ya."

"Kalian seriusan mau pergi?."

Sheila tengah berdiri di depan teras rumahnya, bermaksud untuk mengantarkan Ilham dan Farhan yang hendak pulang ke rumah masing-masing.

"Iya, She. Gue sama Ilham balik dulu." Gadis itu hanya mengangguk dengan perlahan, dan tak lama kemudian Ilham menancap gas motornya dan berlalu dari rumah Sheila.

Ketika hendak berbalik, sudut mata Sheila mulai melihat dua motor itu sudah bergerak dan hendak melakukan sesuatu. Ia pun mempercepat langkahnya untuk meninggalkan teras rumah.

Tidak ada penjaga yang berdiri di depan pagar. Pak Suwarno sengaja menyuruh mereka semua berkumpul di halaman depan dan sebagian di garasi.

PRANG! Suara pecahan kaca lagi-lagi terdengar. Namun bedanya, kali ini penghuni rumah itu sudah jauh lebih siap.

"Pak Suwarno, ayo!," teriak Sheila dan berlari ke arah garasi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com