Hingga larut malam Maya Agustin belum juga tidur, dia gelisah memikirkan Mentari Wijaya. Gadis yatim piatu itu mengusik pikirannya.
"Apa kamu masih memikirkan gadis itu?"
Kata JH. Tadi JH memberikan catatan kesehatan Mentari Wijaya. Gadis itu menderita banyak trauma dan Phobia.
Dari laporan medis klinik di Singapura, akhirnya diketuai Mentari Wijaya mengalami trauma karena sering di bully saat masih kecil, di bully karena ibunya mati bunuh diri.
Mentari terganggu sejak kecil.
Dia hanya mengenal ibunya lewat cerita saja, bahwa ibunya meninggal di rumah sakit jiwa karena bunuh diri. Dia berduka untuk ibunya yang tak dikenalnya. Ingatan terhadap ibunya yang dicintai itu meninggal tanpa diketahui dimana kuburnya.
"Maya...!" JH memeluk Maya Agustin. Dia mengerti perasaan istrinya. "Bawa dia ke rumah ibu mungkin dia bisa di sembuhkan di sana!"
"Ibuku atau ibumu?" JH tersenyum menggoda Maya.
Maya tertawa. "Ibu Alicia! Dia punya tempat yang bagus buat rehab medis!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com