Erlin cuek, dia duduk di kursi tamu. Rumah ini adalah warisan kakeknya. "Untuk apa aku pergi!" Erlin baru sadar kedudukannya. Nenek tirinya itu masih muda, seumur ibunya. Umurnya baru 35 tahun. Tapi ibunya telah menikah lagi tak peduli warisan kakeknya.
"Aku mau beli rumah ini!" Kata Erlin percaya diri.
"Heh ...lagaknya!" Nenek muda mencibir.
Erlina Damayanti tak peduli, dia masuk kamar nya yang sekarang di jadikan gudang.
"Hai mau ngapain kamu?!" Nenek muda menghalangi.
"Nenek muda, aku sudah pernah masuk penjara, masuk sekali lagi tidak apa-apa!" Erlina Damayanti memperhatikan tato di tangannya, gambar harimau. Wanita yang di panggil nenek muda itu mundur ketakutan.
Erlina Damayanti mengunci kamarnya. Nenek muda di luar kamar takut, Erlina Damayanti nekad membakar rumah itu.
Dia keluar rumah memanggil tetangganya.
"Erlin...datang... dia mau mengusirku dari rumah!" Nenek Muda membuat cerita.
"Masa sih Mak Mud !" Kata tetangganya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com