Dika langsung melangkah menuju ke dalam kamarnya. Ia tak peduli lagi dengan sang Ibu. Ia tinggalkan begitu saja di luar, agar mencegah kalau-kalau akan berdebat panjang lagi. Namun, saat tadi, sang Ibu malah tak marah dengannya.
"Kadang sikap Ibu sulit sekali untuk ditebak. Aku aja kadang bingung sendiri," ucapnya sambil merebahkan diri di atas tempat tidur.
Arah pandangan Dika tampak menuju ke atas langit-langit kamar. Ia merasa masih terbebani dengan hal ini. Sang Ibu yang masih belum juga memberikan restu pada hubungannya ini, semakin membuat Dika merasa tak nyaman. Namun, ia akan tetap menjalani hubungan bersama dengan Leony.
"Sampai kapan aku harus kayak gini? Sampai kapan juga Ibu memusuhi Leony? Aku pengen melihat mereka berdua tuh akur, gak kayak gini."
Dika berharap dan berdoa pada Tuhan agar sikap sang Ibu bisa berubah ke depannya. Ia tak mau terus-terusan melihat hal seperti ini. Ia ingin melihat Ibu dan calon istrinya tampak akur.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com