webnovel

Setitik Cahaya

" dis! gue harap Lo gak pernah deket sama cowok lain selain gue! ", aku mematung mendengarnya. Kalimat itu tidak pernah dipikirkan oleh seorang Adisha. Dia hanya mengikuti alur membawanya kemana. Dia pikir itu hanya sekedar kalimat biasa dari seorang Dave. Namun siapa sangka tanpa sadar dia menuruti perkataan itu. Hingga saatnya tiba, apakah seorang Dave akan bertanggung jawab dengan kalimt yang diucapkannya? Entahlah! hanya takdir yang tahu! Seorang gadis remaja yang menghabiskan masa SMA nya dengan sahabat terbaiknya. Adisha yang belum pernah merasakan cinta sebelumnya kemudian ada seseorang yang mulai menunjukkan perhatian lebih terhadapnya. Tapi apakah adisha menyadari hal itu? Adisha yang selalu cuek dengan kehidupan percintaannya lalu ada seseorang yang mulai menunjukkan keseriusannya. Disamping itu Adisha banyak mengalami tekanan dalam keluarganya. Dengan hal itu bagaimana Adisha menjalani kehidupannya? ⚠️ CERITA INI BENAR-BENAR FIKSI!!

Viaaf09 · Adolescente
Classificações insuficientes
44 Chs

29 Diving

Saat aku ingin menjawab ajakan Dave, Fara kemudian tiba-tiba datang mengajakku bermain air dilaut.

" dis! yuk kita main air ", ajak Fara.

" Lo dateng di waktu yang tepat banget Ra! ", sahut Dave. Emmm aku tahu itu bukan pujian, wajah Dave terlihat masam saat mengucapkan itu. Mungkin dia kecewa karena gak jadi foto bareng aku! haha

Astaga dis! kamu kok PD banget sih!🤣

" tepat apanya Dave? ", tanya Fara yang tidak mengerti.

" gak ada! lupain aja! ", jawab Dave dengan ekspresi yang sama seperti tadi. Fara hanya mengangkat bahu cuek.

" yuk dis! ", ajak Fara lagi.

" kemana Ra? ", tanyaku basa-basi.

" main air dishaa! ", jawabnya gereget.

" tapikan kamu tau Ra kalo aku-- ", ucapanku terhenti, aku tidak bisa melanjutkan kalimatku karna ada Dave disini.

" tenang aja dis! kita cuma main-main dipinggir pantai kok. Palingan cuma kaki doang yang basah ", ujar Fara. Aku memikirkan perkataan Fara. Yaudalah aku akan ikut Fara. Nanti aku bakal main dipinggiran aja.

" yaudah deh! ayoo ", kataku ikutan bersemangat.

Matahari sudah mulai naik keatas dan udara pun sudah terasa sedikit hangat, namun tetap sejuk karena ada angin yang selalu berhembus dipantai ini.

" Dave! disini Lo ternyata! Lo main tinggal-tinggal aja sih bro! ", Rio tiba-tiba muncul entah dari mana. Dave cuek tidak menanggapi omongan Rio barusan.

" oohh pantes aja! ", ucap Rio setelah melirik ka arahku sekilas.

" kalian berdua mau kemana? gue baru dateng kalian malah mau pergi! ", ucapnya lagi.

" kepo! ", sergah Fara.

" Jawaban lo gak asik banget sih Ra! ", sarkas Rio.

" suka-suka gue! ", entah kenapa Fara selalu sewot kalo sudah berurusan sama Rio dan Dave.

" gak nanya ke elo! mending gue nanya Disha! kemana dis? ", Rio beralih menatapku.

" kita mau main air yo! ", jawabku.

" ohh! gitu aja gak mau jawab ", ucap Rio seraya menyentil pelan dahi Fara.

" aww! Lo mau ngajak ribut! ", adu Fara yang sudah melotot ke Rio.

" enggak! gue mau ikut main air! ", sergah Rio dengan senyum yang dibuat-buat.

" emang gue ngajak Lo! ", sarkas Fara. Rio mengehela napasnya.

" Lo jadi cewek gak ada manis-manisnya Ra! ", sergah Rio dan langsung mengapit Fara diketiaknya yang membuat Fara berteriak. Tapi bukan makian lagi yang dilemparkan Fara, namun cubitan sudah mendarat di pinggang Rio.

" aaww!! ", Rio meringis kesakitan.

" makan tuh cubitan manis dari gue! Lo kira ketiak Lo gak bau apa! ", ucap Fara yang merasa kesal dengan Rio. Aku menggaruk rambutku yang tidak gatal lalu melihat Dave yang kelihatannya santai aja melihat perdebatan didepannya. Adu mulut antara Fara dan Rio terus berlanjut. Fara seolah lupa dengan rencananya main air.

Dave yang sejak tadi duduk diam mengabaikan keduanya, kini sudah berdiri menarik tanganku pergi menjauh dari Fara dan rio.

" mau kemana dave? ", tanyaku yang kebingungan.

" menjauh dari dua makhluk astral ", ucapnya. Aku faham ya g dimaksud 'makhluk astral' oleh dave.

" emang lo gak pusing apa liat kucing betina sama kucing jantan ribut gitu! ", Aku ingin tertawa rasanya. Tadi kasih julukan makhluk astral sekarang udah ganti lagi jadi kucing betina sama jantan!🤦

" hihihi kalo itu aku sudah biasa dave! bahkan tiap hari kamu sama Fara juga kayak gitu! ", kataku. Dave hanya mengusap tengkuknya.

Dave terus mengajakku berjalan entah kemana, dan akupun hanya mengikuti saja.

" loh dave! ngapain kita kesini? ", tanyaku.

" mau makanlah dis! emang lo gak mau sarapan? "

Aku tersenyum kikuk. Sudah jelas dave ngajak ke tempat makan, ya mau makanlah! kok kamu pakek nanya sih dis!

" ohh mau makan? tapi Fara sama rio? kenapa gak sekalian ngajak mereka? "

" biarin aja! kalo mereka laper pasti dateng sendiri tuh orang "

Dave memesankan makanan untukku. Eh tunggu! aku kan gak bawa uang, pas kesini!

" eh dave! aku lupa! aku tadi gak bawa uang, aku ambil dulu ya ke kamar ", aku hendak berdiri tapi tangan dave gesit menahanku.

" udah makan dulu aja dis! masalah bayar gampang entar! uang gue masih cukup kok "

" tapi-- "

" udahlah dis! emang lo gak capek apa bolak balik! ", mendengar itu aku menghela napas pasrah.

Fara dan rio muncul saat pesananku sama dave sudah datang. Mereka berdua ngomel-ngomel gak jelas karena aku sama dave yang tidak mengajak mereka. Yaaahh mau bagaimana lagi!

Selesai makan aku pamit kembali ke resort bentar, biasalah masalah wanita! Sangat tidak nyaman sebenarnya tapi mau bagaimana lagi. Mudah-mudahan saja aku tidak sampai sakit perut gara-gara tamu yang tak diundang ini😔

" loh ra! dave sama rio mau diving? ", tanyaku karena melihat dua laki-laki itu sedang mempersiapkan perlengkapan diving. Aku baru saja kembali dari resort lalu langsung menghampiri Fara.

" iya dis! ", jawabnya.

" kamu nggak ikut? "

" ikut sih mau dis, tapi gue gak dibolehin tuh sama si Dave! ", ucapnya dengan wajah murung.

" kenapa? "

" tau tuh! ", jawab Fara acuh.

Aku memperhatikan keduanya yang sedang memakai perlengkapan diving. Pengen ikut sebenernya tapi fara saja tidak ikut! Masa iya sih aku ninggalin dia sendiri lagian nanti aku gak ada temen ceweknya kalo gak ada Fara. Aku menghembuskan napas berat hingga membuat Fara menoleh.

" kamu mau ikut dis? "

" eh ee enggak kok Ra ", jawabku pura-pura.

" daavee!!! ", teriak Fara. Kali ini aku yang menoleh kearahnya. Yang diteriaki pun melirik ke arah sini lalu Fara menunjuk ke arahku. Ini maksud Fara apa sih? bingung aku! Dave segera berlari kearah kami, padahal dia sudah berjalan menuju laut.

" apa? ", tanya Dave.

" tuh si Disha mau ikut diving Dave! Lo ajak gih! ", ucap Fara yang membuatku melotot.

" enggak kok! siapa bilang Ra! ", sergahku.

" udah deh dis! gue tau kamu sebenarnya pengen ikut kan? yaudah gih sana sama Dave! ", ucap Fara.

" tapi kan Ra! aku kan-- ", lagi-lagi aku tak melanjutkan kalimatku karena terlalu malu mengatakannya. Kalian pasti tau lah!

" tenang aja dis! gak bakal masalah kok! "

Tanpa ba bi bu lagi, Dave langsung menyeretku ketempat penyewaan baju diving. Setelah semua lengkap terpasang kami bersiap-siap naik ke kapal. Nanti dari atas kapal kami langsung turun ke air. Ini pengalaman pertamaku sebenarnya, aku tidak begitu yakin apa aku bisa? jantungku sedikit berdebar karena gugup.

" kenapa dis? ", tanya Dave yang seolah mengerti kegugupanku.

" ini pertama kalinya Dave buatku! aku hanya sedikit gugup ", ungkapku.

" tenang aja dis, entar gue bantuin. Gue dah sering main ginian ", aku hanya menganggukinya.

Rio turun ke air lebih dulu, katanya dia juga sering melakukan ini jadi dia tidak perlu seseorang untuk mendampingi. Kemudian giliran Dave yang turun, sama seperti Rio, Dave juga tidak perlu seseorang untuk mendampinginya. Tapi tetap ada beberapa pemandu yang ikut turun juga mengawasi. Sekarang giliranku, aku sedikit gugup, namun akhirnya aku juga bisa ikut menyusul Dave dan Rio. Tentunya dibantu oleh salah satu pemandu. Aku sedikt kesusahan untuk berenang didalam air karena membawa tabung oksigen yang berat. Namun aku akhirnya bisa segera menyesuaikan dan menikmati keindahan bawah laut ini. Satu kata yang tepat buat menggambarkan 'menakjubkan'. Benar-benar kuasa Tuhan!

Dave selalu berenang disampingku sejak aku turun ke air. Setelah bisa terbiasa Dave mengajakku kearah lain melihat berbagai jenis hewan laut yang berenang disini. Juga berbagai tanaman laut yang membuatnya tampak lebih indah. Dave terus memegang tanganku, memastikan aku tidak terpisah dengannya. Tak lupa Dave mengambil kamera yang sudah dipersiapkannya untuk mengabadikan moment ini.

Ternyata ini benar-benar menyenangkan. Setelah kami puas bermain didasar laut, kami memutuskan untuk naik ke atas kapal. Dave sudah melepaskan setengah pakaian diving nya. Alhasil Dave sekarang bertelanjang dada, Rio pun sama. Melihat itu membuatku menelan ludah, entah kenapa aku jadi gugup. Dan juga kenapa rasanya beda saat aku melihat Rio dengan aku melihat Dave? Aku memalingkan muka ku dari Dave mencoba mengalihkan perhatianku.

" kenapa dis? kok lo memalingkan muka gitu? ", kenapa juga Dave harus tanya! Emang kentara banget ya sikapku?

Hai hai teman-teman readers^^ masih setiakah dengan cerita ini? semoga kalian suka ya^•^

Oh ya! maaf ya kalo masih ada typo bertebaran! '^^

Arigatou gozaimasu!:) sampai jumpa dicerita selanjutnya ya kawan;)

Viaaf09creators' thoughts