***
Gita berpikir apa iya dia akan seperti ini untuk beberapa hari ke depan, galau seperti ini saat sedang sendiri tak berteman seolah manusia paling sedih serumah, kalau sedunia kan sudah pasaran makanya di ganti oleh Gita galau serumah. Mohon untuk sangat di maklumi namanya juga orang yang lagi galau pembahasannya terlalu melantur ke sana kemari.
Gita rasanya ingin memilih tidur dan menyendiri di kamar namun dia juga enggak bisa berbohong kalau dirinya sangat mengkhawatirkan keadaan Abangnya.
Percuma juga Gita mengkorek-korek masalah Lutfi sama Dito kalau sahabat dari Abangnya terlalu mahal untuk berbagi inforrmasi, padahal tadi Gita sudah membawa Layinah ke sana kali aja bisa mengubah hati Dito eh ternyata sama saja. Dito masih bertahan untuk tutup mulut.
Sebelum keluar kamar Gita hendak mengkemasi barang pemberian dari Antonio bukan untuk d kembalikan hanya saja akan Gita simpan dalam kardus. Sebuah kenangan yang sekarang hanya tinggal kenangan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com