webnovel

Senja Kian Memudar

Hai perkenalkan namaku Layinah orang terdekatku memanggilku Ina. Gue dulu pernah jatuh cinta. Kita pacaran selama 1 tahun dan putus. Takdir mempertemukan kita kembali Terjebak zona nyaman dengan sang mantan? Tidak pernah gue pikirkan sama sekali *** Hai perkenalkan gue Lutfi, mantan sekaligus laki-laki yang sampai sekarang masih ada di hatinya. Menyesal! Satu kata yang sampai sekarang masih buat aku merasa bersalah. *** Hai guys! Perkenalkan gue Gita, adik dari Abang Lutfi, sahabat dari Layinah. Dunia lucu sekali bukan? Mempertemukan kami seperti ini. *** Terakhir perkenalkan penutup dari gue. Dito, sahabat dari Lutfi. Sejak pertama kali gue kenal Layinah hati ini sudah yakin kalau dia adalah jodoh gue. Takdir tak ada yang tahu...

Mawar_Biruku02 · Adolescente
Classificações insuficientes
320 Chs

Senja Kian Memudar (Gita) 62 [Detik-detik Lamaran]

***

Flashback Off

"Hehehe maaf kelupaan, Bun,"

Mohon di maklumi kalau Layinah lupa karena dia terlalu sibuk memberi saran bagi Gita yang masih di rundung kegalauan.

Hening! Tak ada jawaban dari Bunda Layinah, dia jadi khawatir kalau Bundanya kenapa-napa.

"Halo, Bun, masih di sini 'kan?" tanya Layinah memastikan.

"Eh... iya, Inn, masih kok tadi Bunda lupa matiin kompor habis buat sop ayam buat Ayah," cengir Bunda.

Fyuh... Syukurlah kalau Bundanya baik-baik saja.

Memang Bunda ini suka banget masak tetapi lupa untuk mematikan gas. Pernah suatu ketika Bunda masak air dan lupa mematikan sampai airnya habis tak tersisa.

Memang sangat membahayakan namun syukurlah ada Layinah yang mencium bau gosong itu.

"Bunda ini kebiasaan yang jelek masih aja di terapin," omel Layinah.

"Hehehe... maaf, Inn, maklum namanya juga orang tua," Bunda masih memberi pembelaan.

"Iya udah, terserah Bunda aja, gimana Bunda saat lamaran Gita, bisa datang 'kan?" tanya Layinah sekali lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com