"Tenang sayang," bisik Erland.
"Iya sayang," sahut Arisha. Dia berusaha mengusir rasa takutnya. Biar bagaimanapun dia tidak sendirian. Ada Erland di sisinya. Mereka kembali menghadapi situasi mencekam itu lagi. Sama seperti saat mereka bulan madu.
"Kau takut sayang?" bisik Erland sambil memegang tangan Arisha yang dingin.
"Iya sayang, sedikit," jawab Arisha pelan. Tidak bisa dipungkiri dia takut. Bukan takut dengan mereka tapi takut terjadi sesuatu diluar dugaan. Dia takut terjadi sesuatu pada suaminya. Bisa saja mereka ingin menyakitinya.
"Cari mereka berdua!"
"Geledah tempat ini!"
Erland dan Arisha saling berpegangan tangan. Berharap Allah akan melindungi keduanya dari orang-orang itu.
"Sayang, aku mau kentut," bisik Erland. Dia sudah tidak tahan lagi ingin buang gas.
"Jangan sayang! Kita akan sulit bernafas," sahut Arisha. Sudah tahu lemarinya sempit. Untuk bernafas saja sulit malah mau kentut segala.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com