webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbano
Classificações insuficientes
372 Chs

96. Judo Tournament

Fauzan masih menunggu giliran. Saat itu, Nadia ada bersamanya. Dengan adanya sebuah pengumuman dari seorang pbawa acara, pertandingn turnamen judo akan segera dimulai.

Semua penonton bertepuk tangan meriah.

Wah, Nadia merasa sangat senang dan antusias sekali. Baru pertama kali ini, ia melihat secara langsung pertandingan turnamen judo. Baru pertama kali juga, ia mendukung salah satu peserta judoka, yang merupakan kekasihnya sendiri.

Begitu sebuah bunyi sirine untuk memulai pertandingan dinyalakan, jantung Nadia merasa akan meledak. Ia benar-benar tidak bisa mengontrol jantungnya yang berdebar sangat kencang sekali.

Nadia tak sadar jika ia masih menggenggam erat tangan Fauzan. Dengan dimulainya pertandingan itu, Nadia memegang tangan Fauzan dengan sangat eratnya. Fauzan sampai terkejut dan melihat ke arah Nadia.

"Ada apa? Kenapa kamu kelihatan gelisah sekali?" tanya Fauzan pada Nadia. Nadia menoleh ke arah Fauzan sebentar.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com