webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbano
Classificações insuficientes
372 Chs

93. Old Friend

"Jadi, pak Gunawan dan ayahmu sudah saling kenal?!" tanya Nadia yang terkejut bukan main. Fauzan hanya menganggukkan kepalanya pelan. Ia tersenyum mendengar ungkapak Nadia.

"Aku benar-benar tidak bisa menyangkanya," kata Fauzan.

"Ternyata, dunia ini sangat sempit sekali, ya?" ujar Nadia lagi.

Fauzan menoleh ke arah Nadia. Ia lalu melihat Nadia yang menyedekapkan kedua tangannya dan sedang berpikir dengan memieingkan kepalanya. Fauzan memperhatikannya dengan tersenyum geli.

"Memangnya apa yang membuatmu sangat mengganggu?" tanya Fauzan pada Nadia.

"Aku benar-benar tidak habis pikir jika semua ini berjalan saling berhubungan," kata Nadia. "Lihatlah. Aku tidak sengaja menyelamatkan Syifa, putri pak Gunawan. Dosenku. Dan ternyata beliau adalah seorang juri di turnamen judomu. Dan ternyata juga, beliau adalah sahabat lama ayahmu. Apa semua ini bisa dinamakan dengan takdir?" tanya Nadia masih berpikir sendiri.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com