webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Urbano
Classificações insuficientes
372 Chs

400. Look at Each Other

Fauzan menata motornya di parkiran. Dia lalu mematikan mesin motornya. Motornya saat ini sudah berada di salah satu barisan motor-motor yang lain yang ada di parkiran tempat kerjanya.

Setelah itu, Fauzan turun dari motornya. Dia lalu melepaskan helmnya. Fauzan sangat lemas dalam melepaskan helmnya.

Tentu saja, ia mendadak menjadi ada masalah dengan Nadia. Ia tidak menyangka jika Nadia akan semarah itu. Padahal, kemarin ia hanya ingin megungkapkan kekesalannya saja.

Fauzan terdiam kembali sejenak. Ia berpikir dan mencoba untuk mengingat kembali sikapnya tadi malam. Ia bahkan tidak tahu jika Nadia sampai menunggu panggilannya dan tidak bisa tidur. Apa memang kemarin dia sangat keterlaluan?

Ya. Mungkin bisa dibilang tadi malam sikapnya sedikit berlebihan. Jika dia tidak begitu, mungkin Nadia tidak akan semarah itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com