Nadia membuka pintu kamarnya. Setelah itu, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya dengan mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang dikalungkan di lehernya. Setelah dirasa sudah tidak terlalu basah, Nadia meletakkan handuk kecilnya di dekat jendela kamarnya.
Drrrrt...Drrrrt...Drrrrt...
Suara getaran ponsel terdengar setelah Nadia meletakkan handuknya. Ia menoleh ke arah meja di mana ponselnya diletakkan di sana. Nadia mengkerutkan keningnya sebentar. Memangnya siapa yang menghubunginya malam-malam begini?
Nadia berjalan ke arah ponselnya. Ia lalu mengambil ponselnya. Melihat layar ponselnya, ada nama kekasihnya. Nadia tidak pikir panjang.
Nadia segera menggeser kursor warna hijau di layar ponselnya. Di sana, lalu ia menempelkan ponselnya ke telinganya. Mendengarkan dulu suara Fauzan yang sudah menghubunginya.
"Halo?" Benar adanya, suara Fauzan sedang berbicara pada Nadia.
"Halo, Zan? Ada apa?" tanya Nadia pada Fauzan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com