Nadia melebarkan kedua matanya. Ia tercekat dan seketika tubuhnya tidak bisa bergerak. Di ambang pintu masuk kosnya itu, ia membukakan pintu untuk Mika yang katanya tidak membawa kunci kos. Tapi di sana ia melihat Fauzan.
Jantung Nadia mendadak tida terkontrol. Ia kemudian melihat ke arah Mika. Dengan tatapan tanya yang sanhat mendalam, Nadia mencerminkan ekspresi tanyanya pada Mika melalui sorotan matanya.
Mika hanya mencoba mengalihkan pandangannya dengan sedikit kikuk dan salah tingkah. Tapi, Mika di sini tidak tahu apa-apa bukan? Jadi, dia tidak akan bersalah dalam hal ini.
Sedangkan Fauzan, masih berdiri di belakang Mika dengan menatap ke arah Nadia sangat tajam. Ada banyak sekali pertanyaan di wajahnya. Sama dengan Nadia pada Mika dan Fauzan.
Kenapa Mika pulang bersama Fauzan? Memangnya kemana Dicky? Apa Dicky tidak mengangkat Mika pulang? Pikir Nadia. Tapi, Nadia merasa masih enggan untuk bertanya. Ia hanya sekedar diam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com