Drian lagi lagi berhenti dan membuat Caca mendongak lagi..
"Kita terjebak". Kata Drian pada Caca, Drian menarik Caca untuk berjongkong di pojokan pilar pilar, mereka bertiga dapat melihat lalu lalang orang yang panik dan bingung untuk keluar dari gereja.
"Dimana Ramel?". Tanya Drian pada Reista, Reista hanya bisa menggelengkan kepalanya dan keringat dingin sudah terlihat di kening Reista.
"Kenapa kau bisa kehilangan Ramelson? bukankah Ramel berada di sampingmu tadi? seharusnya dia ada di sisimu dan menjaga dirimu". Tanya Caca yang mulai penasaran kenapa Ramel tiba tiba pergi.
"Saat terjadi penembakan, Nyonya gornio ada di bangku paling depan. dekat dengan keluarga kerajaan, dan dekat dengan jatuhnya lampu besar itu. Ramel langsung panik dan meloncat menghampiri Nyonya gornio, sekarang aku tidak tau dimana mereka. terlalu banyak orang disini". Kata Reista yang berkata dengan apa yang terjadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com