"Sial mereka membuat Reista dan Renandra pergi dari tempatnya!" andine yang melihat lagi ke arah rumah itu tak melihat dimana Reista dan anaknya.
"Berarti mereka juga musuh kita saat ini" Caca lagi-lagi menjawab enteng.
"Ranjaunya sudah mati nyonya". Tim nya mulai bergerak maju, Andien mengikuti dari belakang dan Caca. di jaga beberapa penjaga, mereka berada di depan rumah, dengan instruksi lewat kata kata verbal satu persatu Tim menyusuri rumah untuk mencari jejak musuh dan jejak tahanan mereka.
Dorrr....
Dorrr.....
Dorr....
"Shit! siapa yang memulai tembakan!?" Caca berteriak dari airphonenya yang sudah terhubung dengan semua Tim.
"Musuh memperlihatkan batang hidunya nyonya".
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com