Rumah kediaman Pak kepala desa terlihat sangat ramai,setiap orang masing masing sibuk dengan tugasnya.Pemasangan tenda pernikahan dan dekorasi dirumah yang sederhana,tetapi berhalaman sangat luas itu telah dimulai sejak dua hari yang lalu.
Pak kepala desa dan istrinya itu memantau pekerjaan mereka sambil memberi masukan bila ada pekerjaan atau penempatan yang kurang sesuai dengan kemauan mereka. Kakek dan nenek juga ikut sibuk,orang tua pak kepala desa itu sangat senang,karena cucu pertama mereka akan segera menjadi pengantin dan bersanding dengan kekasih hatinya.
Ayah dan ibu Aira memilih rumah mereka, sebagai tempat akad nikah sekaligus pesta pernikahan putrinya.Agar waktunya lebih leluasa dan lebih lama,serta tidak terjadi kesenjangan sosial antara warga desanya yang kebanyakan dari mereka masih awam, yang menganggap bahwa pesta pernikahan di gedung atau di hotel itu hanyalah untuk masyarakat elite saja.
Pesta pernikahan itu akan menjadi pesta besar yang pertama diadakan oleh kepala desa yang sangat baik hati dan bijaksana tersebut.Beliau mengundang tiga ribu tamu undangan yang berasal dari desa Silih Asih dan desa tetangga serta sebagian teman teman Aira.
Sementara Aira sudah berada dirumahnya, dia sudah kembali dari kampusnya tiga hari setelah undangan pernikahannya disebar. Gadis itu akan menjalani beberapa ritual sebelum acara pernikahannya berlangsung. Dimulai dengan berpuasa,mandi kembang dipingit atau tidak boleh bertemu dengan calon mempelai pria sebelum akad nikah, perawatan seluruh tubuh dan malam pacar.
Prosesi pernikahan antara Aira dan Ihsan yang akan digelar nanti adalah pernikahan adat Betawi,daerah asal kakek haji Abidin. Ayah pak Zaenal Arifin itu masih memegang teguh tradisi Betawi sebagai bentuk rasa hormat dan sebagai bentuk dari pelestarian budaya turun temurun yang tidak boleh dilupakan begitu saja oleh generasinya.
Masyarakat Betawi memiliki aneka ragam tata cara pernikahan dengan karakteristik yang sangat unik.Dialog spontan,rileks dan terkesan ceplas ceplos menjadi salah satu ciri khas yang sarat akan nilai luhur dan penuh makna,sama seperti daerah adat lainnya di Indonesia.
Malam itu Aira akan melakukan ritual yang terakhir,yaitu pemberian pacar atau henna yang dipandu langsung oleh tukang rias dan dihadiri keluarga serta teman dekat Aira.Calon mempelai memakai riasan tipis tipis dan berbusana kebaya encim,kebaya khas adat Betawi.
Ada beberapa perlengkapan wajib berupa daun pacar,bakul berisi beras,bumbu dapur, pisang raja,garam kapur sirih serta bumbu sirih,kue beras khas Betawi dan daun pisang yang diukir untuk alas tangan.
Pemberian pacar itu dipandu langsung oleh tukang rias,dilanjutkan keluarga dan para sahabat yang akan memakaikan pada jari, telapak,hingga pergelangan calon mempelai dengan dengan motif motif yang menarik.
Tradisi pemberian pacar itu menggunakan daun pacar yang menghasilkan pewarna alami berwarna merah yang sangat dikenal dengan nama henna atau inai.Tradisi yang demikian menjadi simbol dari pemberian restu keluarga dan para tamu yang hadir.
Pagi harinya jam delapan kurang sebelas menit,rombongan iring iringan besan dari keluarga Ihsan dokter muda yang tampan itu siap diberangkatkan menuju kediaman Aira calon mempelai wanita.Ihsan tampak gagah dan tampan dengan mengenakan busana pengantin yang diserasikan dengan busana Aira.
Keluarga dan kerabat dokter Arya sangat antusias mengikuti iringan mobil mempelai pria yang dihias cantik dengan pita warna putih.Terutama kedua kakak kembarnya Silvy dan Silmy yang turut serta lengkap dengan suami dan anak anak mereka .
Keluarga Ihsan sangat menghormati dan memahami adat istiadat dari masyarakat Betawi,terutama dokter Arya yang sudah lama berdomisili di Cikarang.Papa Ihsan itu segera menyesuaikannya dengan adat yang digunakan untuk menikahkan putra bungsu mereka dengan Aira.
Warga desa Silih Asih menjadi heboh,kabar pernikahan sang putri cantik kembang desa itu dengan Ihsan putra pemilik rumah sakit terkenal menjadi perbincangan hangat di kalangan warga desa dan sekitarnya.Para pemuda yang menyukai gadis itu menjadi sedikit kecewa,karena tak ada harapan lagi untuk mendapatkan gadis cantik berparas ayu dan manis itu.
Sebagian warga desa menunggu rombongan besan lewat sejak pagi,mereka sabar berdiri disepanjang pinggir jalan,untuk melihat dan menyaksikan iring iringan mobil mewah pengantin yang melewati rumah mereka. Warga desa terkagum kagum dengan mobil mobil mewah yang berjajar rapi,rombongan besan dengan ramah menyapa warga desa dengan melambaikan tangan mereka.
Bunyi petasan menggelegar sangat nyaring, yang menjadi tanda bahwa rombongan dari mempelai pria telah sampai di kediaman mempelai wanita.Rombongan mempelai pria yang sebagian adalah kerabat dokter Arya dan istri itu membawa seserahan yang amat banyak,seperti seperangkat perhiasan mas, miniatur masjid,perlengkapan sholat dan pakaian lengkap wanita,sepatu dan sandal, parcel make up,beberapa nampan kue khas Betawi,serta beraneka macam buah buahan yang ditempatkan di wadah parcel, dengan berbagai hiasan yang dikemas cantik dan apik,serta berbentuk perahu sebagai simbol bahwa pasangan tersebut bisa mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga.
Rombongan besan itu disambut dengan baik dan diterima dengan ramah oleh keluarga mempelai wanita,bapak Zaenal Arifin dan ibu Siti Mutiah selaku orang tua Aira calon mempelai wanita.Ibu memakaikan kalung bunga melati dileher Ihsan calon mempelai pria dengan senyum yang merekah.
Kedua tuan rumah mempersilahkan dokter Arya dan rombongan besan lainnya untuk memasuki ruangan dan menempati tempat yang telah disediakan oleh panita sembari mencicipi aneka makanan kecil.
Bapak penghulu sudah berada diruangan itu lima belas menit yang lalu,dan ditemani oleh kakek dan para pejabat setempat dan tokoh masyarakat lain. Bapak Camat serta bapak Kapolsek juga hadir ditengah tengah mereka yang akan bertindak sebagai saksi atas pernikahan putri kepala desa itu.
Acara akad nikah itu akan segera dimulai, pembawa acara sedang membaca susunan acaranya.Diawali dengan pembukaan dan pembacaan ayat Al Qur'an,sambutan dari mempelai wanita dan mempelai pria,disusul khutbah nikah,ijab kabul,pemberian mahar dan diakhiri dengan doa penutup.
Sementara Aira sang pengantin baru selesai dirias,dia memakai kebaya pengantin hijab warna putih dengan kerudung senada dan memakai make up pengantin yang natural. Aira terlihat pangling dan berbeda,gadis itu menunggu dikamarnya yang tertata cantik dan didekorasi ciamik dengan warna silver abu dipadu dengan warna putih.
Aira ditemani oleh saudara sepupunya yang bernama Kayla,menunggu detik demi detik prosesi akad nikah yang sangat sakral itu dengan hati yang berdebar debar.Gadis itu tidak pernah membayangkan bila secepat ini dirinya akan menikah,apalagi menikah dengan Ihsan sahabat yang kini menjadi kekasih hatinya,dan sepersekian detik lagi akan menjadi kekasih halalnya.
Selamat sore readersku....
Semoga kalian tidak bosan membaca
karya pertamaku ini.....
Komentar dan kritik serta saran kalian sangat membantu mood booster Author untuk terus menulis dengan lebih baik
lagi.....
Ditunggu batu kuasanya juga ya readersku
.....
Salam
Kamila Qha