webnovel

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · Adolescente
Classificações insuficientes
178 Chs

Malam Pertama

Malam mulai larut,suasana dirumah pak kepala desa masih ramai.Beberapa tamu masih berbincang bincang dengan beliau. Aiman dan teman temannya mengobrol di salah satu sudut teras rumahnya,sembari minum kopi.Ibu sedang istirahat dikamar, kakinya sedikit pegal setelah seharian ini banyak berdiri menyalami para tamu.

Aira dan Ihsan sudah berada dalam kamar pengantin mereka.Aira nampak lebih segar, setelah membersihkan diri dan menghapus make up yang masih melekat diwajahnya. Aura kecantikan yang dimilikinya sangat alami,meski wajahnya polos tanpa make up.

Gadis itu memakai gaun tidur warna merah dan duduk didepan cermin,Aira menyisir rambutnya yang ikal dan bergelombang itu yang terurai sebatas bahu.Ihsan baru saja keluar dari kamar mandi dengan memakai piyama warna cokelat susu,Ihsan tampak lebih cerah.

Ihsan memeluk Aira dari belakang,pemuda tampan itu menghirup bau harum rambut Aira,lalu mencium leher jenjang kembang desa yang telah menjadi istri sahnya itu. Aira merasa kegelian,gadis itu berdiri dan menghadapkan wajahnya ke wajah Ihsan, tatapan mata keduanya bertemu,berbinar indah.Aira memandangi wajah suaminya yang tampan rupawan itu tanpa berkedip.

Ihsan menatap bibir Aira yang merah bagai buah delima meski tanpa polesan lipstick, lalu Ihsan mencium bibir basah Aira dengan lembut.Bibir mungil itu menyambut dengan penuh kehangatan,Ihsan memeluk Aira dengan mesra,lalu keduanya hanyut dalam kemesraan.

Aira memejamkan matanya tatkala Ihsan mulai melumat bibirnya dan memasukkan lidahnya kedalam mulutnya,dan meresapi permainan lidah suaminya yang belum ahli. Ciuman itu semakin intens manakala lidah Aira mulai menari mengikuti lidah Ihsan.

Ihsan menggendong Aira dan merebahkan tubuh istrinya itu diatas tempat tidur yang bertabur bunga mawar dan melati dengan semerbak mewangi dan berbentuk hati.

Aira tidak protes saat Ihsan melucuti gaun yang dipakainya.Dokter muda itu menelan salivanya,melihat keindahan bentuk tubuh Aira tanpa sehelai benang.Ihsan tak tahan dengan gejolak asmara dalam dirinya, melihat tubuh Aira yang putih mulus tanpa noda.

Ihsan tidak tahu harus memulai dari mana, sementara Aira menunggu dengan pasrah.

Tubuh Aira mengejang kaku seketika,saat tangan Ihsan mulai bergerilya mengabsen setiap inchi tubuhnya dan mengulum bagian ujung dadanya yang indah membuat Ihsan semakin bergairah.

"Sayangku,izinkan aku menyentuhmu. "suara Ihsan bergetar.

"Aku pasrahkan diriku untukmu,suamiku. lakukanlah!"jawab Aira dengan pasrah. Ihsan sangat terharu dengan kepasrahan dan ketulusan cinta Aira.Dia mengecup Aira dengan penuh perasaan.o

"Aku sangat mencintaimu,Aira...sangat.."

Kemudian Ihsan kembali mencumbu mesra Aira,dan mengikuti naluri kejantanannya. Ihsan mulai meraba bagian bagian tertentu dari auratnya yang terbungkus dengan rapi dan tertutup rapat.Dengan sangat berhati hati,Ihsan mengecup dan menyapu bagian intim Aira dengan lidahnya.

Tubuh Aira bergetar hebat dan mulai keluar keringat kecil,dia menikmati tiap sentuhan Ihsan dan mendesah dengan desahan malu tapi manja.Aira mendapatkan kehangatan dan kenikmatan yang tak pernah dia alami selama ini.

Ihsan membimbing Aira sang pujaan hati, untuk membaca doa sebelum menunaikan kewajiban dan hasratnya.Ihsan membuka pakaiannya,suami Aira itu mulai menyusuri padang savana dan memasuki gua mungil milik Aira yang menggemaskan itu dengan perlahan namun pasti.

Aira merintih menahan sakit,rintihan dan erangan Aira membuat Ihsan makin liar. Ihsan memacu dan membenamkan miliknya lebih cepat,hingga milik Aira terasa hangat membara.Aira hanya terdiam dan pasrah dalam rintihannya,dia menggigit bibirnya. Tetapi sang gadis tidak ingin berhenti,saat ini Ihsan sudah hampir mencapai klimaks. Ihsan berhasil menembus kegadisan Aira, rintihan dan desahan manja Aira membuat Ihsan merasa menjadi pria paling bahagia.

Rasa sakit itu perlahan sirna,dan berganti dengan keindahan dan kenikmatan surgawi yang membuat adrenaline kedua sejoli itu melayang tinggi.Ihsan mendekap Aira erat, tubuh keduanya menyatu,desahan mereka saling bersahutan.Hingga keduanya merasa kelelahan.

Ihsan menatap dalam wajah Aira istrinya, ada butiran airmata yang menetes disudut matanya.Airmata bahagia,kini dirinya milik Ihsan seutuhnya.Ihsan menghapus airmata Aira dengan penuh kasih sayang.

Ihsan sangat bahagia bisa menuntaskan hasrat dan gairahnya dimalam pertama pernikahannya dengan Aira.Kemudian dia mencium kening istrinya dan membisikkan kata kata ditelinga Aira "Thank you baby" Ucap Ihsan lirih. Aira tersenyum bahagia, dan menganggukan kepalanya.

Aira menyandarkan kepalanya di bahunya Ihsan,kehangatan tubuhnya membuat Aira semakin nyaman berada didekatnya.Ihsan mengelus rambut Aira dan memainkannya dengan jemarinya,sambil membicarakan tentang cinta mereka berdua.Sehingga tak terasa kedua suami istri itu tertidur pulas sambil berpelukan.

Pagi harinya Aira bangun pukul lima pagi, ia membuka matanya perlahan.Dilihatnya Ihsan masih nyenyak dalam tidurnya.Aira memandang wajah suaminya yang tampan itu,Aira tersenyum mengingat percintaan panas mereka tadi malam. Aira berusaha mengangkat lengan Ihsan yang melingkar di tubuhnya,tetapi Ihsan tak bergerak.Dia malah memeluk Aira dengan sangat erat.

"Mas,bangun yuuk,kita belum sholat."Ihsan pura pura tak mendengar,dia ingin sekali lagi Aira memanggilnya dengan panggilan tersebut."Maas,ayolah sudah siang"

Panggilan mesra dari Aira itu menyejukkan hatinya,Ihsan segera bangun dan langsung menindih tubuh istrinya.Lalu dia melumat bibir Aira dengan rakus,gairahnya kembali bangkit.Ihsan melakukan serangan fajar dengan semangat baru yang menggebu,dua insan itu tenggelam dalam deru nafas dan desahan cinta.Aira melayani Ihsan dengan sukahati,membuat suaminya makin cinta.

Ihsan menggendong Aira ke kamar mandi, dia tak tega melihat Aira berjalan tertatih akibat serangannya semalam dan dini hari. Mereka mandi bersama,keduanya bahagia dan saling menggoda,Aira tersipu malu.Tak berapa lama,merekapun keluar dari kamar mandi dan melaksanakan sholat subuh ber jamaah yang waktunya hampir habis.

Aira sangat terharu,ketika Ihsan suaminya mengimami sholat mereka.Gadis itu meraih tangan Ihsan dan mengecup punggungnya. Aira berdoa dan mengucap syukur yang tak terhingga dalam hatinya mendapatkan suami yang baik dan taat beribadah.Aira bangga dan kagum kepada suaminya.

Setengah jam berlalu,gadis itu merapikan tempat tidurnya dan mengganti sprei yang tadi dipakainya dengan sprei yang baru.

Aira menatap tumpukan kado dan barang lainnya,hadiah pernikahannya. Aira ingin membuka kado itu,tapi dia mengurungkan niatnya.Ihsan suaminya sudah berdiri di belakang dan memeluk Aira dengan posesif.

"Sayang,kamu mau bulan madu kemana?"

Ihsan menaruh kepalanya di pundak Aira.

Iya mas...." jawab Aira mesra dan manja.

"kalau aku sih terserah kamu saja,mas!"

"Berarti kalo aku ajak kamu ke bulan,kamu mau dong,yang...." Ihsan tersenyum jahil.

"Iya aku mau mas,asal ke bulannya kamu yang gendong"jawab Aira meledek.

"Ehhhh.... istriku sudah pintar meledek,ya! rupanya."lalu Ihsan menarik hidung Aira yang bangir itu dengan gemas hingga merah

"Ihhhh.....sakit mas"Aira merajuk kesal.

Aira membalikkan badannya dan berniat membalas Ihsan sama dengan yang telah dilakukan Ihsan terhadap dirinya.Namun usahanya sia sia,Ihsan menangkap tangan Aira dan membekap bibirnya hingga Kedua pengantin baru itu kehabisan nafas. Aira mengalungkan tangannya di leher Ihsan, keduanya saling melumat dengan mesra.

Seharian itu Aira dan Ihsan tidak keluar dari kamarnya,pasangan yang sangat ideal itu menghabiskan waktunya berduaan di dalam kamar.Aira hanya membuka pintu bila bik Odah mengantar makanan untuk mereka berdua,lalu segera mengunci pintu kamarnya.

Kamar pengantin Aira terletak dipaviliun samping rumah,yang menjadi satu dengan rumah utama.Aira yang memilih paviliun itu untuk kamar pengantinnya setelah dia menikah dengan Ihsan,agar privasinya terjaga dan lebih leluasa.Kamar paviliun itu lebih besar dari kamarnya dulu.

Ayah dan ibunya tersenyum melihat kearah kamar pengantin itu,mereka tidak ingin mengganggu putri dan menantunya.Mereka pernah merasakan muda,Aira persis seperti ibunya sewaktu menikah dulu.Ibunya tidak mau keluar kamar selama beberapa hari,ibu merasa malu bertemu keluarganya setelah menghabiskan malam pertamanya dengan ayah Aira.