Restauran ini adalah restauran spesialis seafood yang lezat dengan berbagai cara memasak dan pengolahan seperti dibakar,
digoreng dan diberi saus.Ihsan dan mama papanya sering makan malam di restauran ini sambil menikmati pemandangan malam dipantai yang luar biasa indahnya. Selain lokasinya sangat strategis,area restauran ini juga sangat bersih,nyaman dan lapang, sehingga udara dan angin segar dari pantai Ancol akan terasa.
Tak lama kemudian,salah seorang pelayan datang dengan mengantarkan pesanan.
Ketiganya segera menyantap makanan itu,
Ihsan dan Hendra memakan dengan lahap. Sementara Aira memakannya sedikit saja,
karena sebelum Ihsan datang,Aira sudah makan bersama dengan teman temannya.
Setelah mereka menyelesaikan santapan
tersebut,Ihsan mengajak Aira berpindah tempat dan duduk ditepi pantai.Masih ada sedikit waktu untuk menikmati sunset yang indah itu.Sementara Hendra menghilang entah kemana,pelayan datang membawa dua cangkir teh hangat dan bingkisan kecil yang dibungkus dengan rapih.Aira sedikit heran melihat bingkisan yang dihiasi pita kecil berwarna biru itu,tidak ada peristiwa yang spesial bagi dirinya maupun Ihsan Ihsan,pikirnya dalam hati.Akan tetapi Aira hanya terdiam tanpa bertanya apa apa.
"Aira....."Suara Ihsan memecah kesunyian diantara mereka berdua.
"Bukalah....."Ihsan menunjuk bingkisan yang ada dihadapannya.
Aira tak bergeming,dirinya merasa bingung dan ditatapnya lagi bingkisan kecil itu.
"Airaaa...ini untukmu!"Ihsan mengulangi perkataannya.
Dengan tangan yang gemetar Aira mulai membuka bingkisan itu,ekspresi wajahnya datar,pada dasarnya Aira tidak menyukai sebuah kejutan.Sedetik kemudian bingkisan itu terbuka,sebuah tart cake bertuliskan
" I LOVE YOU " tertera rapi diatasnya.Aira merasa terkejut dan sekaligus tersanjung, Aira tidak pernah menyangka sebelumnya
kalau Ihsan akan menyatakan cintanya di hadapannya langsung dan bisa seromantis ini. Aira tidak bisa menahan tangis,hatinya berkecamuk.Gadis yang ceria itu menangis
antara terkejut,bahagia,takut dan terharu melebur semua menjadi satu.
Ihsan menggenggam kedua tangan Aira, mereka duduk berhadap hadapan.Ihsan
metatap wajah gadis yang teramat sangat dicintainya itu.Aira masih terus terisak dan menunduk malu.Sang gadis bermata indah itu tidak berani menatap mata Ihsan,Aira
berusaha melepas kedua tangannya dari genggaman Ihsan.Akan tetapi usahanya tidak berhasil,Ihsan mengunci erat kedua tangan Aira dengan telapak tangannya yang besar.
"Aira....aku mencintaimu dengan sepenuh hati dan jiwaku!maafkan aku,yang tidak pandai dalam merangkai kata kata cinta.
Yang aku tahu adalah kamu cinta pertama dan akan menjadi cinta terakhirku" Ihsan mengungkapkan cintanya kepada Aira. Perlahan Aira,mengangkat wajahnya dan menatap Ihsan dengan wajah sendu.Kedua mata mereka bertemu,keduanya saling terdiam membisu,tak mampu untuk bicara.
Namun tatapan mata mereka berdua dapat bercerita tentang cinta.Air mata menetes dari sudut mata Aira yang bening bagaikan
bola kristal,airmata bahagia.Hatinya kini mencair dan tidak lagi membeku.
Aira sangat terharu mendengar ungkapan cintanya Ihsan yang begitu tulus mencintai
dirinya,tidak ada alasan bagi Aira untuk tidak menerimanya dan Aira tidak sanggup untuk menolak cinta sahabat kecilnya itu.
Karena Aira menyadari jauh didalam lubuk hatinya yang terdalam dirinya mencintai Ihsan.Aira tersenyum bahagia,dan segera menganggukkan kepalanya.Dengan suara terbata Aira berkata " I..Love you too... "
Ihsan tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya,pemuda itu menengadahkan kedua tangannya keatas."Terima kasih Ya Allah....Engkau mengabulkan semua doa doaku."Ihsan merasa lega.Semua segala resah dan gelisahnya kini terjawab sudah,
tidak ada beban lagi didalam hatinya.
Tiba tiba Hendra muncul dibalik sana,lalu mengucapkan selamat kepada sahabatnya, Pemuda Pasundan tersebut sengaja pergi menjauhkan diri agar sahabatnya dapat mengekspresikan cintanya pada Aira sang "Tuan Putri kembang Desa"yang jelita.
Mereka tersenyum bahagia,penuh tawa dan canda.Tidak ada yang dirisaukan lagi oleh Ihsan.Cintanya telah terbalas,hati Ihsan dan Aira saling tertaut dan menghangat.
Tanpa sepengetahuan dari Aira dan Ihsan sahabatnya,Hendra telah mengabadikan semua momen bahagia kedua sejoli yang sedang dilanda asmara itu.
Beberapa saat kemudian,mereka bertiga menaiki sebuah perahu untuk melihat lihat sekeliling pantai Ancol dan kawasan area Bandar Djakarta. Gedung gedung tinggi mencakar langit dengan lampu yang indah menakjubkan,lalu Ihsan dan Aira duduk berdampingan.Sedangkan Hendra duduk di kursi paling depan dengan merentangkan kedua tangannya.Hendra berteriak dengan sekencang kencangnya untuk melepaskan semua beban hidupnya yang ada.Dan Ihsan pun melakukan hal yang sama,berteriak lantang dengan memanggil nama Aira yang kini telah resmi menjadi kekasihnya.Aira tersenyum melihat tingkah laku dua orang pemuda gagah dan tampan itu.
Angin yang berhembus sepoi sepoi,menerpa wajah Aira dengan lembut.Dan deburan ombak dipantai saling bersusulan dan silih berganti membentuk sebuah barisan yang kuat tidak pernah tergoyahkan.Ihsan dan Aira menghabiskan waktunya di tepi pantai sambil menikmati malam panjang yang bertaburkan bintang.Sementara Hendra menatap ombak yang berhamburan,sambil menikmati jagung bakar kesukaannya.Ini adalah malam minggu pertama Ihsan dan Aira,mereka seolah enggan beranjak dari tempat itu.Tempat yang menjadi sejarah baru bagi perjalanan cinta keduanya.
Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat, jam menunjukkan pukul sepuluh malam.
Ihsan dan Aira meninggalkan tempat itu menuju hotel yang ada disekitar Ancol.
Ihsan memesan dua kamar bersebelahan,
satu kamar untuk Aira dan satu kamar lagi untuk dirinya dan Hendra.Setelah Ihsan memberikan keycard,Aira segera masuk kedalam dan mengunci pintu kamarnya.
Namun sebelum pintunya tertutup rapat,
Ihsan menahannya sebentar.
"Selamat malam sayang,selamat istirahat!jangan lupa mimpi yang indah ya?"ucap Ihsan dengan mesranya.
Aira merasakan jantungnya akan terlepas,
mendapat ucapan seromantis itu dari sang sahabat yang menjadi kekasih hatinya.
"Emmm....Selamat malam juga...semoga bermimpi indah!"balas Aira sedikit kikuk.
Aira belum berani memanggil Ihsan dengan panggilan sayang seperti dirinya,rasanya bagaimanaaa.....begitu!Aira masih merasa sangat kaku seperti kanebo kering.hihihi....
Semua itu sangat dapat dimaklumi,karena hubungan mereka berdua baru saja terjadi
dan perubahan status yang spontan dari sahabat menjadi kekasih itu sangatlah unik bagi diri Aira yang sudah terbiasa dengan memanggil nama Ihsan setiap hari.
"Bolehkah aku tutup pintunya sekarang?"
pinta gadis itu kepada kekasihnya.
"Silahkan tuan putri...."balas Ihsan mesra.
"Jangan lupa sholat dulu sebelum tidur!"
ucap Aira mengingatkan Ihsan.
"Ahhssiaappp graakkk!"ujar Ihsan konyol.
"Dasarrrrr...."teriak Aira pelan sambil menutup pintu kamarnya.
☆☆☆☆☆
Akhirnya...
Ihsan bilang I love you juga pada Aira,Duuuh senengnya mereka sudah jadian.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Yuk tunggu kelanjutannya pada bab berikutnya.
Terima kasih readersku yang baik hati.....Jangan lupa komentar dan vote nya....