webnovel

Awal

Adam Malik dan Ady Pramesti adalah dua sahabat sedari mereka masih dibangku sekolah, walaupun mereka berbeda dalam hal status dan sosial tapi perbedaan itu tidak mempengaruhi persahabatan mereka

Adam Malik berasal dari keluarga yang bisa dibilang cukup berada, Adam Malik adalah seorang tentara dalam kesatuan pasukan elit bakti dan kesetiaan untuk negara pun tak perlu diragukan lagi bahkan sudah mendarah daging dalam hidupnya

Sedangkan Ady Pramesti berasal dari keluarga yang bisa dibilang kelas bawah dan lingkungan kehidupannya pun keras. tapi tekad, keinginan usaha dan kerja kerasnya untuk memperbaiki kehidupannya membawanya pada sebuah kesuksesan

karena persahabatan dan hutang Budi ini hubungan dua sahabat menjadi semakin erat percayaan pun sudah menjadi darah dan daging dalam hidup mereka.

suatu hari negara menugaskan Adam Malik dalam sebuah misi, dengan berat hati Adam pergi meninggalkan Amalia yang tengah hamil besar dan meminta Ady sahabatnya untuk membantunya menjaga Amalia selama ia belum kembali dari tugasnya.

disaat Amalia menjalani hidup tanpa Adam apa lagi ia tengah hamil tua itu adalah saat-saat terberat dalam hidupnya, tapi karena kehadiran Ady rasa sepi dan Masa berat yang ia jalani terasa mudah

Amalia sadar bahwa Ady memiliki kehidupan yang ia jalani sendiri, selain Adam, Ady adalah orang yang membuatnya merasa nyaman, apa lagi setelah Adam pergi bertugas kehadiran Ady semakin ia harapkan dan tunggu

perasaan ini salah dan tidak boleh diteruskan, tapi pikiran dan perasaan ini sangat nyata Amalia tak bisa membohongi hatinya, semakin ia berusaha untuk mengabaikan, rasa itu semakin menyiksanya gejolak yang berkecamuk dalam hati dan pikirannya membuat berkontraksi terhadap kandungannya

hari itu Ady datang lagi kerumah Adam untuk melihat keadaan Amalia, dia sebenarnya ragu untuk berkunjung kesana karena beberapa hari ini Amalia entah kenapa selalu menolak kunjungannya bahkan menolak segala bingkisan yang ia bawa baik itu makanan sehat atau pun suplemen kesehatan untuk wanita hamil

kadang Amalia pun bersikap sinis saat Ady berkunjung, tapi Ady tak pernah menggambil hati apa lagi sampai menyerah dan tak lagi berkunjung, mengingat permintaan sahabatnya itu Ady tetap datang walaupun kadang Amalia memperlakukannya dengan kasar

seperti hari ini Amalia pun menolak kunjungannya dan menyuruh Ady pergi, saat Amalia menyuruhnya untuk tidak lagi datang dan hendak mendorong Ady tiba-tiba ia merasakan kram diperutnya dan secara repleks tangan yang tadinya hendak mendorong Ady tiba-tiba mencengkeram lengan Ady dengan kuat

saat melihat perubahan pada Amalia Ady menyadari ada sesuatu yang telah terjadi apakah ini sudah waktunya Amalia melahirkan? Ady langsung memegang lengan Amalia tapi dengan keras Amalia berusaha menolaknya " aku nggak apa-apa, kau pergilah "

tanpa memperdulikan penolakan Amalia Ady segera menggendongnya, Ady berusaha berjalan secepat yang ia bisa untuk membawa Amalia kerumah sakit

selama dalam perjalanan bahkan saat sudah berada didalam taksi pun Ady tak pernah melepaskan pegangan tangannya pada Amalia walaupun pun Amalia terus menerus berusaha menolaknya

saat taksi yang mereka naiki berhenti didepan rumah sakit dengan cepat Ady langsung menggendong Amalia lagi dalam pelukannya, kali ini Amalia tidak lagi berusaha melepaskan diri dari Ady lagi, selain ia menahan rasa sakit pada perutnya melihat ekspresi Ady yang terlihat sangat mencemaskannya ia pun hanya diam