webnovel

Toilet

Suara gemuruh air itu..membuat Irene merasa sangat jijik dan bergidik.., ia ingin sekali menghanjar lelaki yang membawa nya.., tangan Irene merabah-rabah di depan nya dan berhasil memegang handle pintu. Ia sama sekali tidak dapat berbicara karena tangan itu masih berada di mulut nya.. pintu di depan nya berhasil buka dan perlahan kaki Irene menapak ke luar sambil meraba, di ikuti oleh Griss.

Griss menarik nafas ketika mereka berdua telah berada di luar ruangan.., tangan nya melepas semua yang berada di wajah Irene.., ia menatap wanita itu yang telah menapaki dunia bercahaya setelah sekian menit berada dalam kegelapan

" Ya!!! " Teriak Irene pada Griss.., " di antara semua tempat…, tidak adakah yang terlintas di pikiran mu?"

Suara langkah kaki cepat dan banyak terdengar semakin dekat, mereka berdua menjadi waspada, memperhatikan langkah-langkah kaki yang semakin dekat.., terlihat seseorang berseragam polisi muncul di balik dinding, dengan segera Griss memeluk Irene.. sambil membelakangi polisi tersebut yang melirik sekilas kearah mereka, tubuh besar Griss menutupi wajah Irene.., walau sebagian rambut Irene masih terlihat..,dengan perlahan sambil tetap memeluk Irene.., Griss kembali membuka pintu toilet dan memasuki ruangan tersebut.

Ah… sungguh? lagi..? Kata Irene dalam hati…, ia kembali keruangan ini , kali ini dia tertunduk pasrah di bahu Griss yang masih memeluk nya.. , dan Irene menyembunyikan kepala nya di bahu Griss.. agar tidak melihat apa yang seharus nya ia lihat di masa depan.

" Maaf.., sungguh ini tempat paling aman.." Bisik Griss di telinga Irene

" Dasar pria mesum…, kau yakin kau tidak memiliki niat lain"

" Kalaupun ada.. tidak di sini.. cukup aku dan kau.. tidak perlu penonton" Senyum Griss

" Sialan…, kau pikir aku mau bersama mu?"

" Kenapa? Kita sudah bertunangan… dan itu hal yang wajar.. jika memang kebablasan.. kita bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan… tentu aku akan bertanggung jawab"

" Jaga pikiran mu.., bahkan dalam mimpi pun tidak akan pernah" Irene menginjak kaki Griss dengan sangat kuat, sambil memutarkan kaki nya

Griss meringgis setengah mati.. sambil mengigit bibir nya, ketika merasa kaki nya di ulek dengan kaki Irene.., ia hampir menjolak tubuh Irene menjauh dari nya.., kalau saja ia tidak memikirkan tempat mereka berada saat ini

" Tapi kau… menikmati.. berada… di peluk kan ku…" Griss bicara terbata-bata karena sambil menahan rasa sakit yang muncul di kaki nya

"Ini karena pilihan ku memang yang terbaik…, bahan ini sangat lembut dan halus" Irene mengelus jas Griss dengan lembut.. mengagumi bahan pakaian Griss yang ia pilih dengan tangan nya sendiri.

***************************************************************************

" Apa mereka sudah pergi?"

" Berhentilah berbicara.. cukup diam saja Lily.." Edlert menatap kearah Lily yang berada di himpitan nya, terlalu gelap untuk melihat wajah wanita itu, kedua tangan Lily berada di depan dada Edlert, menghalangi tubuh Edlert menghimpit nya, jari jemari nya terus saja bergerak cemas, dengan wajah menatap kearah polisi tadi melewati mereka.

Melihat jari jemari nya yang dari tadi tidak berhenti bergerak,membuat Edlert merasa sangat risih dan gelisah.., ia mengenggam kedua tanga Lily untuk menghentikan gerakan tersebut " berhenti lah bergerak.. gerakan itu membuat ku gelisah"

" Oh.." Lily menghentikan gerakan nya dan menatap keatas.. kearah wajah Edlert yang memang lebih tinggi banyak dari nya. Berbeda dengan Irene yang hampir sama tinggi dengan Edlert.. tubuh nya terlalu kecil.

Mata mereka saling menatap satu sama lain…, datang lagi… pikir mereka berdua.. ini seperti nya pernah terjadi. menyadari jika mereka saling menatap.., mereka berdua saling membuang muka satu sama lain, dan memutarkan kedua biji mata mereka ketempat lain

" Kekuatan make up sangat luar biasa.." Edlert baru menyadari jika wajah Lily terlihat lebih menarik dari biasa nya…, mata nya terlihat sangat menawan dan memikat hari ini…, ini pasti kekuatan make up.. aku sudah sering melihat mata nya…, dan baru-baru ini kami juga saling menatap satu sama lain… tapi mata nya tidak semenarik ini.

" Karena hari ini.. mendadak sekali.. dan kita melakukan nya di tempat besar…, Irene lebih mengfokuskan kepada pemeran utama kita…, mereka menghabiskan beberapa jam untuk menyelesaikan make up dan hairdo Victoria.., aku tidak sempat bermake up kecuali polesan lipstik dan perona pipi"

Edlert terdiam sejenak.., tidak ada make up mata? Jadi…? " Ah.. ini pasti karena terlalu gelap, mata ku tidak melihat jelas, seperti nya mereka sudah pergi.., ayo kita ke tempat pertemuan awal.. mereka pasti sudah cemas"

" Irene.. aku merasakan.. desakan untuk buang air.. bisakah kau keluar?" semua orang terburu-buru keluar dari ruangan tersebut setelah menyelesaikan urusan mereka.. yang tertunda. Hingga mengosongkan ruangan tersebut… dan meninggalkan Irene dan Griss di dalam ruangan.

Kreeet.. Pintu terbuka… terlihat pria sedang buru-buru memasuki ruangan tersebut.. dan langkah nya tiba-tiba terhenti dan menatap kearah Irene dan Griss berkali-kali..ia sudah sangat kebelet.. namun mereka berdua masih bertatap-tatapan tanpa menghiraukan diri nya

" Itu… anu.." kata pria tersebut

" Bapak tidak lihat.. kami sedang menggunakan ruangan ini.. sama terdesak nya dengan bapak" Tatap Irene penuh maksud

" Ah…" Bapak tersebut langsung berlari keluar untuk mencari toilet

" Apa yang kau katakana Irene?"

" Bukankah kau mau menggunakan nya?"

" Tidak dengan kau di dalam sini…."

Irene tersenyum penuh maksud.. membuat Griss bergedik ngeri " Seperti kata mu sebelum nya… kenapa tidak kita coba.., aku ingin melihat nya.. kau boleh melakukan di depan ku" Irene sengaja menggoda Griss.. yang dari tadi berusaha membuat Irene takut.

" Huh?" Mulut Griss terbuka lebar.. " aku akan benar-benar melakukan nya loh…" Ancam Griss

" Oh.. silahkan" Irene berdiri di depan sekat melihati Griss sambil melipat tangan

" Aku tidak bercanda.. aku akan membuka nya��

" Oh.."

Dengan tangan gemetar.. Griss membuka resleting celana nya sambil menatap Irene yang hanya melihat wajah nya sambil tersenyum tipis. Mereka berdua saling ngotot menakut-nakuti satu sama lain.

" Ah… sungguh.." Griss menarik kembali resleting nya " Biar aku saja yang pipis di luar.. kau yang di dalam" Griss pergi dengan muka kesal dan hanya ketika Griss pergi Irene tertawa terbahak-bahak.., sebenar nya ia juga tidak yakin Griss akan menghentikan langkah selanjut nya, ia juga sempat merasa deg- deg-an bagaimana kalau Griss benar-benar berani berbuat demikian.. tapi benar saja… perkiraan nya.. sesuai dengan tebakan nya., ia mengetahui jelas sifat Griss.. dia terlalu baik dan lurus.

Setelah dua hari berturut-turut mereka melakukan aksi di tempat berbeda, dan memberikan hadiah mewah…, nama mereka menjadi paling hot , menjadi hotline di mana-mana baik berita televisi, medsos dan menjadi pembicaraan di mana-mana, produk mereka menjadi yang paling laris untuk di coba.. baik makanan maupun pakaian. Mereka sering sekali mendapat undangan untuk menghadiri wawancara di talkshow terkenal.., namun mereka menolak semua nya… undangan… dan memilih untuk menerima tawaran kerja sama dengan perusahaan yang telah mereka targetkan.

maaf ya author update nya sedikit.., karena author dalam masa hibernasi...., mudah-mudahan besok kita bisa update lebih banyak lagi

kunyit_jahecreators' thoughts