Ricketly House

Rumah itu tampak indah dipandang dari luar. Semua nampak sempurna. Namun, dalam ruang luas itu tersimpan berjuta duka. "jika aku bisa memilih, maka aku akan memilih untuk tidak terlahir dalam rumah yang renyot ini," ucap gadis bernama Liona Anggraini itu dengan sendu. Tangis pilu menjadi pengiring rasa sakit yang ia miliki. Entah kapan rasa sesak yang memenuhi hatinya itu bisa pergi. "Percayalah! Rumah tidak selamanya menjadi tempat singgah yang baik, tapi di dalam rumah akan lahir generasi penerus yang jelas lebih baik dari sebelumnya." ucap seorang pria membesarkan hati wanita sendu itu. Lion Anggara, pemuda yang tumbuh dengan cinta keluarga utuh. Takdir membuat keduanya terjerat dalam liku cinta, intrik keluarga ikut ambil di dalamnya. Akankah cinta berselimut duka itu bisa menemui titik bahagia?

Wintersky_04 · Adolescente

Classificações insuficientes

323 Chs

Selamat Pagi

Pagi kembali menjelang, Liona bangun saat kumandang adzan subuh. Dia lantas bergegas mandi dan mengambil air wudhu.

Setelahnya dia lantas menunjuk kewajiban. Mendirikan shalat dua rakaat, bersujud dengan penuh pengharapan lantas berdoa dengan penuh keyakinan.

"Berikan aku kesabaran dan keikhlasan ya Rabb," ucap Liona.

Setelah selesai mendirikan shalat, dia bergegas melipat rapih mukenanya. Meletakkannya kembali di rak khusus untuk menyimpan alat shalat. Barulah setelah itu dia menyiapkan buku yang akan digunakannya hari ini.

"Nah! Sekarang giliran ganti baju!" ucap Liona.

Dia lantas meraih gantungan baju seragam abu-abu miliknya yang ada di walk in closet. Berganti pakaian, merapihkan jilbab putihnya lalu mengenakan sepatu.

"Nah! Sekarang dah cantik," ujar Liona.

Jam di dinding menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit, pagi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

PREV INDEX Next