webnovel

REYNITA

panggilakurey · História
Classificações insuficientes
8 Chs

5

Hari ini adalah akhir pekan waktunya Reynita untuk berbelanja kebutuhan dapur.

Setelah membersihkan diri dan menyapu Reynita mengganti pakaian rumahnya dengan pakaian jalan lalu mengambil ransel lalu mengunci pintu rumah.

Reynita menaiki taksi menuju pusat perbelanjaan di kota Jakarta.

Reynita masuk ke dalam pusat perbelanjaan dan mengambil satu keranjang. Saat Reynita sedang memilih milih sayur yang akan dibelinya, tak sengaja Reynita bertemu dengan Andre

"Eh, Reynita", sapa Andre dengan senyum di wajahnya

"Sedang apa?", tanya Andre berbasa basi

"Sedang belanja pak", jawab Reynita seadanya

"Mari pak, saya duluan", Reynita pamit pergi dari hadapan Andre yang daritadi hanya menatapnya dengan sangat intens.

Reynita berpindah menuju rak buah buahan. Saat sedang memilih buah buahan, Reynita bertemu dengan Dona yang sedang ditemani Hendra memilih buah buahan yang tak jauh dari tempat Reynita.

Dona yang menyadari keberadaan Reynita, langsung mendekat ke arah Reynita yang diikuti Hendra.

"Lagi belanja juga Rey?", tanya Dona sangat ramah

"Iya bu, stok di rumah soalnya sudah habis", jelas Reynita lalu tersenyum kikuk saat menyadari Hendra sedari tadi menatapnya.

"Oh ya Hendra, nanti kamu antar Reynita ya, nanti mami biar dijemput sama pak Rudi aja", titah Dona, Hendra hanya mengangguk.

"Ya sudah, Hendra kamu temani Reynita ya, mami mau bayar belanjaan, nanti mami hubungi pak Rudi", Dona pergi menuju meja kasir meninggalkan Reynita dan Hendra yang terlihat canggung satu sama lain.

"Ayo, kau ingin belanja apa lagi?", tanya Hendra memecah kegugupan di antara mereka.

"Eumm, aku ingin membeli buah dulu"

****

"Terima kasih sudah mengantarku, aku turun disini", Reynita tersenyum ke arah Hendra lalu turun dari mobil

"Hati hati", hanya itu yang diucapkan Hendra, setelahnya lelaki itu melajukan mobilnya meninggalkan Reynita

Reynita tersenyum menatap kepergian Hendra, setelah mobil Hendra benar benar menghilang dari pandangannya, barulah Reynita masuk ke dalam gang menuju rumahnya.

****

Pagi ini Reynita telah siap untuk bekerja. Setelah sarapan, Reynita segera keluar dari rumah, mengunci pintunya lalu bergegas pergi menuju halte bus yang biasa mengantarnya ke perusahaan Wijaya Property, tempatnya bekerja

****

Reynita turun di halte dekat dengan kantor lalu berjalan sampai ke kantor.

Saat sampai di loby Reynita berpapasan dengan Hendra yang hanya menatapnya dengan tatapan seperti biasanya, dingin dan datar.

Reynita mempercepat langkahnya menuju pantry.

"Pagi Rey", sapa Tina saat Reynita baru sampai di pantry

"Pagi juga Tin, kenapa hari sabtu kemarin kau tak bekerja?, apa kau sakit?", tanya Reynita pada Tina saat mereka sedang berada di loker

"Hmmm,, ada sedikit masalah, tapi sudah teratasi", jelas Tina sambil tersenyum

"Ya sudah, ayo kita harus bekerja", Reynita dan Tina segera mengganti pakaian mereka dengan seragam kerja mereka.

Kini waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Reynita sedang duduk sambil menyesap coklat panas yang baru saja dibuatnya. Tiba tiba Reynita teringat akan pesan dari Dona bahwa Hendra sering tidak makan siang.

Reynita bangkit dari duduknya lalu pergi ke luar menuju warung yang ada di seberang kantor. Reynita membeli sebungkus nasi untuk Hendra. Awalnya Reynita ingin membeli dua bungkus nasi tapi uang nya tak cukup. Jadi, ia hanya membeli sebungkus untuk Hendra.

Setelah membeli makanan, Reynita segera bergegas menuju ruang Hendra.

tok tok tok

Setelah mengetok Reynita langsung membuka pintu ruang Hendra perlahan

Reynita melihat Hendra masih sibuk dengan dokumen yang bertumpuk di meja dengan kacamata yang bertengger di hidungnya membuatnya semakin tampan.

Hendra menatap Reynita yang sedari tadi masih diam terpaku berdiri di tempatnya sambil memegang sebungkus nasi.

"Ada apa?", tanya Hendra membuyarkan lamunan Reynita

"Eumm ini pak saya bawakan makan siang, perintah Dari Bu Dona", jelas Reynita sambil menunduk. Hendra menatap Reynita.

"Taruh saja di meja itu, nanti akan ku makan", titah Hendra lalu kembali sibuk dengan dokumennya, mengabaikan Reynita yang masih terpaku di tempatnya

"Tapi pak, saya diperintahkan Bu Dona untuk memastikan bapak sudah makan siang", jelas Reynita lagi. Hendra langsung berhenti mengerjakan dokumennya dan beralih menatap Reynita

"Ck, baiklah aku akan makan", Hendra bangkit dari duduknya berjalan menuju sofa yang berhadapan dengan meja kebesarannya.

****

Setelah memastikan Hendra memakan makanan yang dibawakannya, Reynita bergegas kembali ke pantry.

Saat sampai di pantry, Reynita melihat Tina yang wajahnya terlihat murung tak seperti tadi pagi yang masih baik baik saja.

"Ada apa Tina?", tanya Reynita

"Tidak ada, semua baik baik saja", jawab Tina dengan senyuman yang dipaksakannya

"Kau tidak sedang berbohong padaku kan?", tanya Reynita lagi

Tina menghela nafas lelah "jika kau ingin tau, sehabis bekerja bisakah kita berbicara sebentar di cafe depan", tawar Tina

Reynita mengernyitkan dahinya bingung "baiklah, sehabis bekerja kita akan berbicara"