Lizzie kembali membuka mata. Kali ini jendela di sampingnya menampilkan langit kelam serta cahaya-cahaya lampu jalan yang terletak lebih rendah dari jendela itu. Ia terbangun di ruangan yang masih sama. Entah mengapa, ia jadi mudah sekali mengantuk. Padahal ia yakin kalau dokter yang memeriksanya itu tidak memberinya obat bius atau apapun yang membuatnya merasa sangat mengantuk. Tapi setiap ia bangun dari tidurnya itu, ia merasa sedikit lebih baik. Ia bahkan mulai bisa menggerakkan kesepuluh jari kakinya. Dua tangannya juga mulai bisa menggenggam. Pinggang dan punggungnya hanya nyeri sedikit ketika digerakkan. Tidak separah seperti sebelumnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com