webnovel

Revenge Of The Black Hare

Kehadirannya selalu membuat nyawa melayang layaknya sesosok malaikat pencabut nyawa. Padahal sosok hanyalah seekor kelinci. Lebih tepatnya 2 ekor kalau melihatnya dengan indra keenam. Warna hitam dengan nampak yang mengerikan hanya bisa ditangkap mata itu. Pertumpahan darah di mana-mana menyambut kedatangan mereka. Tapi ini bukan perang. Kelinci hitam itu bukan dari dunia nyata. Itu perwujudan sebuah balas dendam seorang gadis yang bernama Lizzie dari masa lalu. Balas dendam yang benar-benar susah untuk dihilangkan dan melakukan berbagai cara supaya dendamnya terpenuhi. Sedangkan kelinci yang dapat dilihat tanpa indra keenam merupakan perwujudan seorang anak laki-laki bernama Thomas dengan tujuan yang sama dengan Lizzie. Ia juga ingin mengetahui keberadaan adiknya yang saat ini sedang tinggal bersama orang yang sudah membunuhnya dengan kejam. Ya, Lizzie dan Thomas sudah mati, dan salah satu diantarnya beruntung bisa berenkarnasi. Akankah mereka bisa memenuhi hasrat dendamnya untuk membunuh orang itu? Atau sebaliknya? Apa mereka akan pergi dengan damai, agar tidak makan korban lagi karena 'kejahilan' kelinci itu? Siapa sebenarnya Lizzie dan Thomas?

tahraanisa · Horror
Not enough ratings
277 Chs

Connection

(Lizz, dengar. Kondisiku masih tidak ada apa-apanya darimu. Aku tidak mau kamu khawatir. Kamu sudah terlalu sering khawatir padaku. Sekarang, biarkan aku khawatir padamu. Aku pasti mencarimu. Kabari aku jika kamu kenapa-kenapa, ok?)

Keningnya sedikit berkerut dan mulutnya menekuk. Thomas meminta Lizzie untuk tidak memikirkannya, tapi permintaan itu begitu sulit untuk dilakukan setelah mmendengar Thomas meringis oleh sesuatu. (Aku masih berbaring di rumah sakit, Thomas. Tidak ada yang menggangguku di sini. Aku justru semakin tidak tenang jika aku mendengar suara rintihanmu. Sebenarnya kamu sendiri lagi di mana, sih?)

(Aku masih di rumah Kimberly. Tapi aku ke tempat sepi dulu biar bisa mendengarmu lebih jelas.)

(Oh, begitu ya.) Kelopak mata Lizzie mulai terasa berat. Tapi kelopak matanya kembali terbuka cukup lebar ketika ia tidak mendengar suara laki-laki itu di pikirannya lagi. (Thomas? Kamu masih di sana?)

(Iya. Aku masih di sini. Apa yang membuatmu tiba-tiba panik?)

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com