"Terima kasih," balas gadis itu kemudian melakukan semua hal yang di intruksikan Tetua Bao.
***
Suhu udara dalam ruangan tempat Fu Xie Lan terlelap mulai naik pertanda bahwa udara dingin malam hari sudah tergantikan dengan panasnya matahari, gadis kecil itu sudah terbangun beberapa detik yang lalu. Pantas saja ia merasa gerah, ternyata jendelanya masih tertutup.
Tok...tok...tok...
Ketukan pintu mengalihkan atensinya. Suara seorang pemuda yang sepertinya dikenalinya membuatnya segera beranjak untuk membuka pintu. Ia tidak tahu sejak kapan dirinya pindah ke ruangan itu.
"Waktunya sarapan Ibu," sambut Wan Lie ketika melihat pintu terbuka.
"Emm letakkan saja di luar, ngomong-ngomong apa masih tidak ada kabar dari Tetua Bao?" tanya Fu Xie Lan kemudian.
"Apa kamu mengkhawatirkanku gadis kecil?" Mendengar namanya di sebut pria tua kecil itu segera mendekati Fu Xie Lan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com