webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realista
Classificações insuficientes
312 Chs

Tidak Terima

"Nak Raka bagaimana Nak Raka bisa melakukan ini kepada kami? Kami masih mempunyai keluarga. Kami mempunyai anak di rumah. Kami harus menafkahi keluarga kami. Apakah Nak Raka tega melakukan itu kepada kami?"

"Pak, saya pada awalnya tidak ingin melakukan itu. Tapi melihat bagaimana anda semua membela yang salah hanya demi uang, saya sangat membencinya. Uang uang dan uang. Uang di cetak setiap hari. Tapi kepercayaan? Tidak. Tidak ada kesempatan kedua dalam kamus saya. Semuanya sama. Yang sudah melanggar kepercayaan saya, maka saya akan benar benar memusuhi orang itu. Saya benar benar akan melakukannha," ujar Raka dengan wajah tenang tanpa ekspresi. Tidak terbaca.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com