webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realista
Classificações insuficientes
312 Chs

Emosi

"Ada apa kok rame rame? Aduh itu anak bontot ibuk kenapa kok tiduran gitu? Nath sakit apa gimana? Kok mukanya pucet banget ini aduh," ibuk berjalan tergopoh gopoh untuk mendekati Nathalie. Menatap khawatir pada gadis itu, "Badannya dingin banget. Ini ada yang mancing traumanya Nathalie atau gimana? Jelas banget ini ada yang bikin traumanya Nathalie kambuh. Semuanya udah tau kan kalo Nathalie jangan sampe diingetin sama masa lalu di keluarganya. Sama masalah masalah yang dulu dulu? Terus kenapa sekarang Nath kaya gini? Siapa yang ngungkit ngungkit masa lalu Nath sampe anaknya pingsan kaya gini? Aduh siapa buruan ngaku. Habis itu baru kita bawa Nath ke klinik depan biar di kasih infusan,"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com