webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

pecat

"Tiara saya sudah anggap kamu sebagai anak saya sendiri. Tapi saya nggak nyangka kamu bakalan seperti itu Tiara. Saya menghargai perasaan kamu jika kamu menyukai Aksara, anak saya. Tapi itu kembali ke Aksara sendiri dia ingin memilih bersama siapa. Saya tidak akan mengaturnya. Dan nampaknya Aksara memilih Nathalie, anak dari sahabat karib saya yang benar benar saya sayangi. Dia adalah anak bungsu perempuan dalam keluarga saya Tiara. Kamu tidak mempunyai hak untuk memperlakukan Nathalie dengan demikian. Yang bahkan saya dan ibu kandung Nathalie pun tidak pernah lakukan," ibuk menarik napas panjang sebelum menghembuskannya dengan perlahan. Mencoba mengontrol emosi melihat bagaimana Nathalie yang menangis dalam pelukan Aksara.

Sedang Tiara kini hanya berdiri di hadapan ibuk dengan kepala menunduk. Menatap unung sepatunya. Benar benar tidak mempunyai keberanian untuk menatap ibuk, "Maafin Tiara buk. Tiara salah,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com