webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Tabung Gas 3 Kg

°

°

°

Alex kini telah duduk di hadapan Riana, di sebuah kursi yang sengaja Riana letakkan di teras lantai 2, yang dimana kursi tersebut menghadap ke arah matahari terbit, membuat silau sang Surya langsung mengenai sisi samping wajah Alex.

"Ibuuuu." rengek Alex yang hendak memberontak karena silaunya sinar matahari membuat wajah bagian samping kanannya menjadi terasa panas.

"Diam Alex, jangan bertingkah." ucap Riana sembari menyodorkan sebuah gelas yang berisikan perasan lemon yang dicampur dengan air hangat.

"Ibuu aku ga mauuu." rengeknya yang kemudian sebisa mungkin Alex menutup rapat mulutnya.

"Buka mulutmu, Alex. Jangan membantah, kamu pasti sudah merasakan efek dari alkohol itu, untuk meringankannya ya dengan cara ini." kata Riana yang mencoba untuk menjelaskan maksud dari gelas yang ia sodorkan pada putranya itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com