webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Numpang Makan

°

°

°

Beberapa hari kemudian...

Alena memandangi rintikan hujan yang membasahi halaman depan rumahnya, dari tempatnya berdiri -di atas balkon kamarnya- ia menghirup udara dingin hujan itu dengan tarikan hirupan nafas yang panjang. Ia merasa bahwa ia menyukai hawa dingin saat ini. Tak berapa lama kemudian, terdengar suara ketukan pada pintu kamarnya yang membuat kepalanya bergerak, menoleh ke arah belakang. Tak ada suara yang ia keluarkan, ia memilih untuk mendengar suara orang yang baru saja mengetuk pintu kamarnya itu, dengan begitu ia dapat mengetahui apakah tindakannya yang selanjutnya, membukakan pintu itu atau tetap diam membisu di tempat.

Sekitar 2 menit waktu telah berlalu, dan tak ada satu pun suara yang Alena dengarkan dari balik pintu itu. Jujur saja Alena merasa bingung dan jadi ingin tahu, siapakah orang yang mengetuk pintunya itu?. Alena mengangkat tangan kanannya dan melirik ke arah jam tangannya…

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com