webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Menghangat

°

°

°

Haru berjalan berdampingan dengan Cecil, ia mengenggam tangan Cecil dengan erat. Keduanya sedang melangkahkan kaki mereka menuju ke meja makan yang di mana sudah terdapat Alena di sana. Alena melihat mereka dengan raut wajah yang datar sambil melahap makan malamnya.

"Eomma, Appa." panggil Alena saat keduanya sudah dekat dengan meja makan.

"Alena, sudah hampir selesai?." tanya Cecil saat melihat piring Alena yang dimana makanannya sudah hampir habis.

"Ya, sebentar lagi." ujar Alena sambil tersenyum dan memasukkan sesendok makanannya ke dalam mulutnya.

"Emm..ma..makanannya enak, Alena?." tanya Haru tiba-tiba yang membuat Alena langsung tersedak.

Cecil langsung mengambil gelas yang ada di meja makan lalu menuangkan air putih ke dalamnya, setelah itu ia langsung memberikan gelas itu kepada Alena. Alena juga langsung mengambil gelas itu dari Cecil, ia meminum air tersebut hingga habis.

"Kamu kenapa, Alena?." tanya Cecil sembari mengelus-elus punggung Alena.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com