webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Masuk Sekolah

°

°

°

Hari-hari telah berlalu, keadaan di sekeliling Alena pun mulai membaik. Haru juga tak sekasar dulu lagi, ia bahkan menginginkan hubungan yang dekat dengan putrinya itu. Apalagi Cecil, tak jarang wanita itu mengajak Alena untuk pergi ke mall atau sekedar jalan-jalan menghirup udara segar saja.

Kini, waktunya masuk sekolah pun tiba. Sudah lebih dari 20 menit Alex menunggu Alena untuk keluar dari kamarnya dan turun untuk sarapan bersama anggota keluarga lainnya, namun gadis itu tak juga datang. Ia bahkan tak membalas pesan-pesan yang Alex kirim untuknya.

"Alena belum juga membalas pesanmu?." tanya Cecil sambil menoleh ke arah Alex.

"Emm belum Tant, hehehe."

"Ya sudah, Cecil...aku berangkat dulu. Alex tolong hati-hati ya, jangan sampai Alena kenapa-kenapa." ujar Haru sembari meletakkan pisau dan juga garpu makannya di atas piring.

"Baik Om." Alex menjawab ucapan Haru dengan menunjukkan senyumannya yang menampilkan deretan giginya yang putih.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com