webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Khawatir

°

°

°

Keesokan paginya, Alena membuka matanya secara perlahan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan kemudian ia beranjak dari ranjangnya, ia berjalan mendekati lemari pakaiannya dan setelah itu ia masuk ke dalam kamar mandinya untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan dirinya dan mengenakan pakaian yang ia bawa tadi ke dalam kamar mandi, Alena keluar dari kamar mandi tersebut, mendekati meja belajarnya dan mengambil hpnya yang kemudian ia berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar Cecil.

Alena berdiri di ambang pintu, ia sedikit mendorong pintu itu agar dapat melihat apa yang tengah Cecil lakukan. Dan dari ambang pintu tersebut, Alena melihat Cecil yang masih terlelap di atas ranjangnya. Alena pun membuka pintu itu lebar-lebar. Ia masuk dan duduk di tepian ranjang Cecil kemudian ia menyentuh tangan Cecil dan menggoyangkanny secara pelan.

"Eomma..." panggil Alena yang masih menggoyangkan tangan Cecil.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com