webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Kepercayaan Diri Aditya

°

°

°

"Baiklah, dari pelajaran yang telah saya sampaikan hari ini, apakah ada pertanyaan?." ujar seorang guru yang tengah mengajar di kelas Aditya.

Semua siswa maupun siswi di kelas itu mendadak diam, membungkam mulut mereka sendiri. Guru yang sedang mengajar di kelas itu pun sedikit tersenyum, ia melihat wajah-wajah muridnya yang terlihat ketakutan akan perkataan yang akan ia ucapkan selanjutnya. Guru itu melangkahkan kakinya mengitari sekeliling meja siswa-siswi di kelas itu.

"Baiklah, jika tidak ada yang bertanya, Bapak yang akan bertanya."

Deg!

Wajah menegang para siswa-siswi itu semakin terlihat, ditambah lagi guru itu malah tertawa kecil, membuat kesan meremehkannya semakin terlihat.

"Sudah-sudah, jika kalian mem-."

"Silahkan bertanya, Pak! Saya yang akan menjawab." ujar Aditya sembari mengangkat tangannya ke atas dengan lagaknya yang percaya diri.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com