webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Kekenyangan Gara-Gara Alex

°

°

°

Alena duduk di atas sofa yang ada di ruang tamu rumahnya, rasa kenyang pada perutnya membuatnya kesulitan untuk bergerak. Ia pun menyenderkan punggungnya pada sofa itu.

"Biiii..." panggilnya sedikit berteriak agar para ART dapat mendengarnya.

Dan sesuai perkiraannya, hal itu berhasil, bahkan bukan satu ART saja, ada 5 ART yang sedang berjalan cepat ke arahnya. Kelimanya segera berbaris di dekat meja yang ada di hadapan Alena.

"Duh, kenapa jadi lima begini?." tanya Alena ketika melihat ke arah kelima ART itu.

"Tadi Non Alena ga sebut nama, Non. Jadi kami datang semua, maaf Non." ujar salah satu menjawab pertanyaan Alena barusan.

"Yaudah, tidak apa-apa. Tolong salah satu dari kalian, buatkan aku es teh dengan gulanya satu sendok saja ya." pinta Alena sembari memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

"Baik, Non." jawab kelimanya diwaktu yang bersamaan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com