webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Kebakaran

°

°

°

Alex berlari menaiki anak tangga rumahnya untuk secepat mungkin kembali ke kamarnya. Saat sampai di kamarnya ia segera mendekati hpnya dan mengeluarkan kartu memori hp serta kartu telpon dari hpnya. Setelah itu, ia berdiri dan mendekati meja belajarnya. Alex meraih sebuah kotak kecil yang berisi poto-poto berukuran 3×4 miliknya. Alex memasukkan kedua kartu itu ke dalam kotak tersebut lalu kembali menutup tutupnya dengan rapat dan meletakkannya di dalam lemari novel agar tak kotak tersebut tidak hilang dari pandangannya.

"Gue jadi ga bisa nonton di hp sampai Ibu datang deh..." ujarnya lirih.

°°°

Cecil duduk di kursi taman yang berada di halaman depan rumah megah itu, kepalanya sedikit mendongak dan kedua bola matanya menatap lurus ke arah bintang-bintang yang berserakan di langit malam ini. Hatinya terasa sedikit damai ketika menikmati indahnya malam yang tak bisa ia nikmati setiap malamnya.

"Masuk Cecil, dingin."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com