°
°
°
Hari Minggu yang sungguh membuat Alena berdebar-debar kini sudah tiba. Sekarang, Alena sedang mengurung diri di dalam kamarnya sejak 3 jam lalu, sejak ia bangun dari tidurnya. Setelah membersihkan dirinya, gadis itu langsung naik lagi ke atas ranjangnya dan kemudian gadis itu memeluk bantal gulingnya dengan sangat erat. Ia terus berpikir apa langkah yang harus ia ambil dalam menanggapi pesan dari Riana. Ia benar-benar berat untuk mengiyakan ajakan Riana, tapi tetap saja juga sangat berat untuknya menolak ajakan Riana.
"Gue harus apa??". tanyanya bingung sembari menenggelamkan wajahnya di bantal guling tersebut.
Tok...tok...tok...
Ketukan pada pintu kamarnya membuat Alena menaikkan wajahnya lagi dan menatap ke arah pintu kamarnya itu, ia terdiam di tempatnya. Ia mulai berpikir yang tidak-tidak, ia berpikir bahwa yang mengetuk pintu kamarnya adalah Riana yang dimana sudah pasti pikirannya itu salah, mana mungkin wanita itu datang ke rumahnya untuk mencarinya, tidak mungkin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com