webnovel

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urbano
Classificações insuficientes
236 Chs

Berakhir

°

°

°

Haru pulang ke rumah dalam keadaan acak-acakan. Tubuhnya basah kuyup entah karena apa, sandal yang ia kenakan juga hanya tinggal sebelah dan wajahnya memar. Cecil yang baru saja keluar dari kamarnya dan melihat keadaan Haru yang seperti itu pun langsung berlari mendekati suaminya itu. Ia memegangi kedua sisi pipi laki-laki itu dan sibuk menanyakan laki-laki itu darimana saja.

"Cecil..." ucap Haru pelan, perlahan-lahan ia menaikkan pandangan matanya. Yang semula hanya menatap lantai, kini ia menaikkan pandangannya menatap ke arah kedua bola mata Cecil yang sudah mulai dipenuhi cairan bening karena terlalu khawatir kepadanya.

"Kamu kenapa?." tanya Cecil sembari menarik tangan Haru agar masuk ke kamar namun laki-laki itu menahan tangannya dan menariknya masuk ke dalam pelukannya.

"Kenapa?." tanya Cecil sembari mengeratkan pelukannya, ia mengelus-elus punggung suaminya itu.

"Maafin aku ya." ujar Haru lembut.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com