Kania langsung menutup mulutnya yang terus berbicara sembarangan. Sekarang sudah dapat dipastikan, Isabel pasti akan bertanya padanya. Dan jika dia tidak pintar memberi alasan, Isabel pasti akan sangat marah besar. Kania bingung bagaimana cara dia memulai memberi penjelasan kepada Isabel. Sementara Azam sedari tadi sudah memberi tatapan horor yang sangat mengerikan untuk Kania. Azam jelas marah kepada Kania yang terus saja asal ucap. Padahal niat Kania hanya ingin mencairkan suasana saja, dia tidak ingin Isabel banyak bertanya tentangnya dan juga Bima. Tapi yang terjadi justru malah seperti ini. Sekarang dia lebih terpojokan dibandingkan dengan tadi.
Azam sudah mengepalkan tangannya, menahan kekesalan terhadap Kania. Telapak tangannya sampai mengeluarkan keringat, karena sedari tadi tangan Azam terus mengepal. Kukunya juga sudah mulai memutih.
Isabel terus menatap lekat wajah Kania, dia ingin meminta penjelasan padanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com