"Serius?" tanya Arwan memastikan.
"Iya … aku selalu terpikirkan perkataan Kei yang lelah dengan ingatannya. Setidaknya jika kita beritahu ia tidak akan sekecewa saat mengetahuinya sendiri. Kita juga ngga tau apa yang akan Kei alami jika seluruh ingatannya kembali," jelas Farel membuat Arwan berpikir sejenak.
"Gimana kalau habis ujian? Aku ngga mau kerja kerasnya selama ini sia-sia," ucap Arwan.
Farel mengangguk-ngangguk mengerti. "Ok, kita kasih tau saat ujian berakhir," saran Farel.
Arwan mengangguk setuju. Setelah mereka sepakat, mereka segera pergi ke rumah masing-masing.
***
Menjelang ujian benar-benar merubah keadaan. Kini seluruh murid kelasku sibuk belajar atau mengulang kembali materi. Sang guru pun aktif memberitakan kisi-kisi untuk ujian nanti.
Aku merasa ujian kali ini jauh lebih siap dibandingkan yang sebelumnya. Aku yakin nilaiku akan lebih baik.
Aku menengok ke Shella. Shella yang sadar aku perhatikan segera melihat ke arahku.
"Kenapa Kei?" tanyanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com