"Paman, kembalikan kartu ATM-ku. Aku akan memberitahumu informasi penting," kata Nadine.
Setelah kembali ke Indonesia, Aiden langsung menyita paspor dan kartu ATM-nya sebagai hukuman atas perbuatannya sehingga Nadine tidak punya uang sedikit pun. Ia hanya mendapatkan sedikit uang jajan setiap harinya dan itu tidak cukup.
Ini adalah kesempatan yang sangat langka. Ia harus bisa mendapatkan kembali kartu ATM-nya!
Alis Aiden terangkat. Matanya memandang Nadine dengan dingin. "Biar aku dengar dulu seberapa penting informasi yang kamu berikan."
"Apakah kamu menolak untuk berfoto bersama dengan Alisa?" tanya Nadine.
"Tidak …" Aiden memutuskan untuk berbohong, tidak memberitahu Nadine yang sebenarnya.
Nadine mengedipkan matanya berulang kali, terlihat bingung. "Kamu tidak menolak? Benarkah? Lalu bagaimana bisa bibi meminta Raka untuk menggantikanmu? Aku dengar Raka dan Alisa sudah saling mengenal sebelumnya. Paman kamu berada dalam bahaya!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com