"Iya, Martin sangat baik sehingga banyak orang merasa nyaman dengannya. Saat aku di luar negeri, ia selalu menemaniku. Kalau tidak, mungkin aku akan merasa tertekan," kata Raisa sambil berjalan.
"Aku akan berterima kasih padanya karena telah menemanimu," ekspresi di wajah Ivan terlihat sedikit kaku dan ia terlihat seperti menahan diri.
Raisa merasa sangat senang! Ia yakin seratus persen kalau Ivan cemburu.
"Aku bilang pada Martin, saat aku menikah nanti, aku akan memperkenalkannya pada temanku yang paling cantik. Tetapi ia malah bilang jangan memberi garam pada lukanya. Apakah kakak mengerti maksudnya?" Raisa berpura-pura polos dan terus menguji reaksi Ivan.
Ivan mengelus kepala Raisa dengan lembut dan membantunya untuk memasang sabuk pengaman begitu masuk ke dalam mobil. "Martin bekerja di industri hiburan dan mengenal banyak artis. Ia tidak kekurangan wanita cantik."
"Baguslah kalau begitu. Aku pikir ia masih suka padaku dan ingin mengejarku," kata Raisa sambil tertawa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com