Ragil tidak menjawab pertanyaan Rara. Ia lebih memikirkan bagaimana keadaan Laila nantinya. Walau itu bukan sepenuhnya salah Veve, ia juga tidak mungkin bisa berbuat apapun untuk membantu Laila.
Hingga dua teman mereka datang membawa makanan. Mereka tampak kaget karena dua gadis bersama Ragil berada di luar. Mereka bengong karena melihat Veve menangis di pelukan Rara. Baru sebentar mereka tinggal, mereka sudah diluar dan menangis.
"Ini kenapa? Ada apa dengan Veve?" celetuk Daren bertanya pada Ragil. Namun tentu ia tidak mungkin dapat jawaban dari pertanyaan itu.
"Mungkin ada yang bisa kubantu, Ve? Apa perempuan itu bisa kutemui? Dia juga harus makan juga, kan?" ujar Danish yang mau masuk ke dalam.
"Kalian berdua jangan masuk!" ketus Ragil. "Laila sedang ditangani oleh dokter." Ragil menutup matanya lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Ia nampak frustasi karena keadaan itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com