Laila berlari menuju ke kamarnya. Ia tidak perduli apa yang sedang dilakukan oleh Hilman dan Eva di dalam kamar itu. Ia membuka pintu itu dengan tergesa-gesa. Melihat ke belakang, tidak terlihat orang itu. Ia merasa lega saat ia berada di ruangan itu.
Untungnya Hilman dan Eva tidak melakukan sesuatu yang berlebihan. Walau tadinya Laila kira mereka akan melakukan sesuatu yang tidak pantas dilihat, kenyataannya Hilman hanya memijat Eva. Mereka tidak tahu kalau Laila sudah keluar.
"Hohhh ... hooohh ... hooohhh. Alhamdulillah ...." Laila mengusap dadanya, merasa lega karena sudah bisa lepas dari tangan lelaki mesum itu. Ia sudah tidak lagi dikejar oleh lelaki itu.
Hilman mendengar Laila dan Eva pun tidak berbeda dengan suaminya. Hilman membuka tirai dan terlihat Laila yang sedang duduk di tempat tidur dengan nafas yang tersengal-sengal. Membuat Hilman dan Eva khawatir.
"Laila, kamu kenapa? Dadamu sakit?" ujar Hilman panik. Ia menghampiri istrinya dan turut mengelus dada Laila.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com