Anak-anak itu mulai mencabut singkong yang telah siap untuk dipanen. Hanya mencabut dari dua pohon, mereka mendapatkan banyak singkong yang berukuran besar-besar. Sedangkan ada juga yang mengumpulkan ranting kering untuk dibuat api.
"Kalian anak-anak, bisa hidup di kebun, yah. Tanpa khawatir kelaparan dan kehausan," ujar Hilman yang memperhatikan Wawan sedang menyalakan api dengan daun kelapa kering yang dibakar.
"Iya, Pak. Ini Kak Laila juga yang mengajari kami," celetuk Diyon dengan bangga. Tapi rasa bangganya itu, ada juga rasa khawatir terhadap guru mengajinya itu.
Mereka yang menunggu sampai bara api menyala dari ranting dan batang pohon kering. Saat api mulai menyala, tidak mereka masukan singkongnya secara langsung. Mereka menunggu sampai apinya mengecil karena sudah terbakar dan menyisakan bara api.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com