Setelah mengantar dan meletakan Hilman di sofa, warga meninggalkan rumah kontrakan itu. Mereka tidak memperdulikan apapun, yang penting mereka sudah mengantar Hilman.
"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Mas? Kenapa bisa seperti ini?" Laila berlari ke dapur, mengambil air hangat untuk mengompres luka lebam Hilman.
Saat kembali, Hilman masih di sana dan sudah tidak berdaya. Bahkan untuk menggerakkan tubuhnya, ia tidak bisa. Laila yang melihatnya hanya sedih dan khawatir.
"Kenapa pagi-pagi sudah jadi begini? Ya Rabb ... sembuhkanlah mas Hilman," doa Laila sambil mengompres luka di pipi Hilman.
Hilman tidak bisa bergerak karena tubuhnya sangat lemas. Untuk menggerakkan jari tangannya pun ia mengalami kesulitan. Tidak berdaya seperti saat ini, memerlukan bantuan orang lain untuk merawat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com