Rei masih terpaku menatap Axel yang menggumam pelan dalam tidurnya. Ia berbisik lemah seolah ingin lepas dari sesuatu. Tangan Rei yang hendak menarik kalung dari lehernya lantas memasukkan kalung itu kembali ke posisinya.
"Jangan sentuh aku, ku mohon ..." bisik Axel dalam tidurnya dan itu membuat Rei jadi terhenyak. Terlebih Axel seperti tengah menangis. Ia memang tak terisak tapi di ujung matanya ada air mata yang muncul.
Rei makin mendekat dan membelai lembut rambut coklat kehitaman milik Axel. Ada rasa sedih yang sama yang dirasakan Rei kala mendengar suara kecilnya keluar seperti itu.
"Siapa yang menyakitimu? Katakan padaku ..." gumam Rei sembari berbisik. Axel terlihat menggenggam tangannya sendiri. Ia memang tertidur pulas dan seperti tengah bermimpi dan cukup tegang. Rei mengambil tangannya dan mencoba meredakan ketegangannya. Lama kelamaan ia membuka kepalannya dan Rei bisa meraba tangan itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com