Barisan pepohonan yang tampak berkilau terkena pantulan sinar mentari yang mulai memerah hendak kembali ke peraduan begitu membuat Zara terpukau sekaligus deg deg kan,, ini kali pertama ia dan Aldi pergi keluar kota hanya berdua. Mommy Aldi bilang anggap saja ini hadiah pernikahan yang sempat mereka tolak tempo hari. Menginap dua malam di villa puncak!!
Zara sudah mempersiapkan kartu Uno biar dia tidak bosan disana. Cemilan yang banyak sampai Aldi menggerutu,, 'mau liburan atau buka warung!' ,, Zara tak peduli yang penting ia punya stok untuk menghibur diri jika bosan.
.
Tak lama mereka tiba di villa dua tingkat bernuansa putih dengan air mancur dihalaman dan pepohonan yang tinggi menjulang.
Seseorang keluar dari dalam villa menyambut kedatangan Aldi dan Zara.
"selamat datang mas Aldi dan mba Zara,, perkenalan saya Rosa yang mengurus villa ini...ayo silakan masuk.. " ajak wanita bernama Rossa yang masih terlihat muda menarik koper yang dibawa Zara
Zara menyeret langkah memperhatikan tiap sudut ruangan dan interior mewah didalam villa. Dalam hati zara berdecak kagum... orang kaya mah bebas!!!
"silakan mba Zara.. ini kamar mba sama mas Aldi..." Rossa menunjukkan kamar yang akan ditempati oleh pasangan baru itu malam ini.
"makasih ya Ros.."
"siap mba.. nanti kalau perlu apa-apa panggil aja saya..." ujarnya ramah.
.
Zara mulai memasuki kamar matanya terbelalak dekorasi kamar yang indah dengan wangi lilin aromaterapi, lalu di atas ranjang king size ada taburan bunga yang disusun menyerupai bentuk hati, sepasang angsa terbuat dari kain bewarna merah.
Walaupun sudah agak basi mengingat usia pernikahan mereka nyaris satu tahun tapi kejutan dari mommy Aldi tetap membuat Zara serasa pengantin baru.
***
Tidak hanya dekorasi kamar yang indah, nyonya Lia juga menyiapkan makan malam romantis untuk Aldi dan Zara. Hiasan lampu dibelakang dekat kolam renang, berbagai dekorasi meja makan dengan lilin menyala.
"momy kamu romantis juga ya.. beda banget sama anaknya" gurau Zara sambil menyuap makanan kemulut.
"tapi kamu suka kan sama anaknya..." balas Aldi membuat Zara mengulum senyum termanis nya.
"setelah makan enaknya kita ngapain ya...?" Zara mengalihkan pembicaraan "main Uno?? mau?" mata nya berbinar, tidak sia-sia ia membawa kartu itu.
"tidur saja.. capek.."
Gadis itu manyun ajakan main Uno ditolak!
"ya sudah apa saja mau mu..." Aldi coba mengiyakan,, ia tidak mau memulai perdebatan dengan wanita!
.
"yeahh... aku menang lagi...!!" sorak Zara bahagia bisa mengalahkan suaminya beberapa kali dalam permainan ini, sudah berapa kali juga jidat Aldi jadi sasaran sentilan istrinya. Wajah tampan itu ditekuk lima lipatan sementara sang pemenang terbahak-bahak, mereka bermain di gazebo dekat kolam renang.
"sudah aku bosan!! permainan apa ini??!! " Aldi membanting kesal kartu Uno, dari berapa kali sesi Zara bisa dihitung berapa kali gadis itu kalah!
"huuu.. sudah tidak kuat kalah ya..." ledek Zara senang
"kalau kalah dapat ciuman aku mau.. hehhehe" Aldi nyengir jenaka segera beranjak dari duduknya lalu mendekati kolam renang .
Muncul ide jahil dikepala Zara, ia berniat menjatuhkan Aldi kedalam kolam renang, saat tangan Zara nyaris mendorong tubuh kekar suaminya, pria itu berbalik badan lalu meraih tangan zara ,, Dan...
byuuurrr!! mereka berdua terjatuh kedalam kolam dingin dimalam hari. Apalah daya seorang Zara yang tak bisa berenang, ia tenggelam dikolam.
Segera Aldi menyambar tubuh Zara mengangkat nya keatas, menepikan tubuh menggigil istrinya yang kini basah kuyup.
***
Masih tercium aroma wangi semerbak didalam kamar honeymoon, Zara baru keluar dari kamar mandi usai membersihkan diri. Tubuhnya masih merasakan kedinginan setelah nyaris tenggelam di kolam renang tadi.
"kau sudah merasa baikkan...?" Aldi meletakkan secangkir teh hangat di nakas.
"ya lumayan dingin.." angguk Zara naik ke ranjang king size lalu menyembunyikan kaki kedalam selimut.
Aldi segera menyusul merebahkan diri disebelah gadis yang masih tampak menggigil. Ia berani kan diri memeluk istrinya untuk sedikit mengurangi dingin yang menyusup kesela pori-pori kulit.
"terimakasih tadi sudah menolong ku..." lirih Zara menatap sinar mata yang penuh harap disana. Aldi tersenyum tipis membelai lembut rambut yang berserakan diwajah istrinya.
.
Tak ada kata kecuali deru nafas yang saling memburu, perasaan cinta yang membuncah meski tak mampu untuk dirangkai dalam kata, cinta menyatukan dua insan yang menyimpan semua dalam diam. Namun malam ini biarkan cinta bekerja sesuai dengan keinginan nya, ia egois ingin memiliki, mendapatkan, dan menyempurnakan hasrat penuh gejolak. Dewi cinta telah menancapkan busur panahnya pada dua hati yang telah lama saling merindukan.