PoV Zara
Apa kamu percaya pada cinta??!
Aku sangat percaya pada cinta...
Sebisa aku bertahan menjadi hamba sahaya dari cinta itu
Akhirnya meski lisan tidak berucap namun cinta bisa dirasakan
Ia mengalirkan getaran indah
Mengusik dalam kalbu
Hingga mengusir kesedihan
Aku akui aku telah jatuh cinta pada pria yang telah mengucap ijab kabul untuk ku..
hingga diriku jadi egois tak ingin melepaskan dia..
dan tak akan pernah merelakan...
-----
PoV Author
Mentari telah menampakkan kekuasaannya, sinarnya yang lembut memberi warna berkilau pada tiap benda yang terkena cahaya.
Aldi mengerjabkan mata,, tidak seperti biasa kali ini ada seseorang yang tidur di dadanya. Samar-samar ia dapat melihat istri yang kini tidur dalam pelukannya. Malam yang indah telah berlalu... akhirnya dia bisa memiliki istrinya secara utuh!
Perlahan ia menyingkirkan rambut yang berserakan diwajah cantik Zara, ia mengelus pipi halus itu.
"terimakasih..." bisiknya pada gadis yang sama sekali belum terjaga dari tidurnya. Lalu ia letakkan pelan-pelan kepala Zara diatas bantal, mencium dahi dan berlalu dari sana.
.
Zara tersentak,, sinar mentari menyorot tepat diwajahnya. Ia segera duduk diatas ranjang, badannya terasa ngilu... Astaga!!! ia malu sendiri mengingat apa yang telah terjadi antara dia dan Aldi semalam.
Walaupun mereka pasangan yang sah tetap saja ia merasa malu bukan main... bagaimana ia akan bersikap dihadapan Aldi..?? ia mengacak acak rambut pendeknya, mengusap wajah beberapa kali lalu menarik selimut hingga menutupi sampai kepala..
"adduhhh pasti malu banget..." gumam Zara hampir menangis rasanya. Ini pengalaman pertama bagi gadis yang masih bersih belum tersentuh siapapun.
.
Zara berjalan berjinjit untuk mencari keberadaan suaminya, pokoknya ia tidak berani kalau harus berpapasan dengan Aldi. Perutnya yang lapar membimbing untuk menuju dapur.
Dimeja makan sarapan sudah siap ada pancake dan nasi goreng lengkap dengan jus dan susu.
"pagi mba Zara...." sapa Rossa yang menata meja
"pagi..." sahut Zara agak canggung,, rambut nya masih basah, sejak tadi ia mencari hairdryer tapi tidak ketemu!
"sarapan sudah siap mba... tadi suami mba loh yang bikin pancake coklat nya..."
"oh ya...??"
"iya mba.. suaminya romantis ya..." puji Rossa, wajah Zara seketika merona seperti kepiting rebus!
Tidak heran sih kalau Aldi pintar bikin kue... dia saja owner toko cake!
Pandangan Zara menyapu ketiap sudut ruangan.. si penyiap sarapan malah tidak terlihat disana.
"mas Aldi lagi berenang dibelakang mba..." Rossa bisa menangkap apa yang sedang dicari nona muda nya ini.
"baiklah.. terimakasih mba Rossa..." Zara tersenyum simpul lalu kebelakang untuk mencari keberadaan suaminya.
.
Saat tiba kekolam renang, Aldi baru saja selesai berenang.. tubuh kekar yang hanya memakai celana renang itu membuat Zara terpaku memandangnya, teringat kembali momen malam pertama mereka semalam!
Hufftt!! Zara coba mengendalikan diri mengatur ritme degub jantung nya ketika tatapannya dan Aldi bertemu. Pria itu tersenyum sangat manis lebih manis dari madu.
Tanpa pikir panjang Zara kembali menyeret langkah menuju meja makan. Aldi hanya senyum-senyum melihat tingkah aneh Zara pagi ini.
.
"makan sendiri... ngga ngajak suami kamu..." sindir Aldi mendapati Zara yang duduk lebih dulu di depan meja makan.
"aku belum makan kok..." sahut Zara tertunduk tidak berani melihat wajah Aldi secara langsung. Aldi berdecih, bisa-bisanya Zara membuang muka .
"Zara.. aku..."
"tidak usah dibahas... anggap saja sudah Lewat..." seloroh Zara sambil meletakan piring berisi nasi goreng untuk Aldi
"apanya yang sudah lewat...?" Aldi bisa mengerti seberapa besar rasa malu istri nya kini "aku mau kita jalan-jalan,, masak sudah disini tapi nggak kemana-mana..."
Zara menggigit bibir, dia pikir Aldi akan membahas soal semalam, bisa makin mati kutu rasanya!!!
"benarkan?? aku mau main ke perkebunan ya.."
"iya.. siap mengantar nona..." canda Aldi bahagia melihat si muka kepiting.
***
Aldi memeluk Zara dari belakang saat gadis itu sibuk berdandan di depan kaca, pria itu mengecup leher hingga Zara menggeliat menahan geli.
"Aldi hentikan..." sergah Zara canggung.
"kenapa?? kau istri ku.. lagi pula kita sudah...."
"aarrghh... hentikan!!!" protes Zara tidak mau mengungkit lagi.
"hahaha... kau malu sekali ya..." ledek Aldi senang melihat reaksi Zara yang diluar prediksi, ia kira Zara akan lebih berani setelah kejadian semalam, tak dinyana ternyata rasa malu lebih besar dari apapun.
bip!bip!
Suara ponsel Aldi berdering,, ia sengaja sejak kemarin ponselnya di silent, supaya tidak ada seseorang yang akan menggangu honeymoon nya bersama Zara.
"halo... Aldi..." terdengar suanya nyonya Lidya bernada khawatir.
"ha.. halo Tante...,"
"Aldi... dari semalam Tante menghubungi kamu tapi kamu ngga bisa dihubungi.. Aura.. Al..."
"kenapa Aura Tante..." wajah Aldi terlihat sedikit tegang saat menerima telpon dari ibunya Aura.
"Aura sekarang dirumah sakit,, dia overdosis obat tidur.. huhuhuhu..." terdengar suara tangis disana.
"ba.. baik Tante.. Tante tenang ya.. saya akan segera kesana..."
Sambungan telpon terputus.
Wajah ceria Aldi sejak pagi berubah jadi buram, bagaimana ia bisa menggagalkan honeymoon nya bersama Zara untuk kedua kalinya! tapi ada seseorang yang terbaring di rumah sakit mengharapkan kehadiran nya !
"kenapa Al??" tanya Zara mendapati suaminya yang berubah pucat.